Skip to main content

Lessons from Shin Saimdang (Drama Korean Series) part II

Saimdang Light's Diary

Dua lessons yang saya dapatkan dari drama ini bisa dilihat pada postingan part I. Pada tulisan kali ini saya akan membahas lessons selanjutnya yaitu : be real dan you see what you focus on. Check it out!


Be Real
Jadi begini. Pernah ada teman pria saya yang iseng nanya "kenapa cewek hobi banget nonton Korea sih?". Hmm... Bagi cewek - cewek (khususnya saya), menonton drama korea itu terkadang terasa candu. Saya pribadi merasa senang melihat drama korea karena jalan cerita yang menarik dan seru, bisa melihat kota - kota dan apartemen di korea, dan.. yang terpenting adalah melihat aktris cantik serta aktor super ganteng! hehehe. Selain itu setelah saya pikir - pikir kembali, kenapa saya seneng nonton drama korea mungkin karena melihat karakter peran utama pria yang terkadang cocok sekali dengan apa yang saya bayangkan. Tau kan gimana? Ya ganteng, ya keren, ya macho, ya pinter, kaya, jago bela diri, so sweet, perhatian, penyayang, penyabar... dan seterusnya. Intinya, too good to be true.

Nah, karakter Lee Gyeom pada drama ini tepat sekali menjelaskan alasan kenapa saya betah nonton drama korea. Lee Gyeom digambarkan sebagai sosok yang tampan (banget), keturunan bangsawan, pintar dalam bidang seni dan bela diri, kaya raya, setia dan selalu berusaha melindungi Saimdang. Meskipun Saimdang sudah menyatakan akan tetap menjadi istri bagi suaminya, namun Lee Gyeom membuktikan kata - katanya yang akan hidup demi menjaga Saimdang. Bahkan Lee Gyeom membantu suami Saimdang agar diterima sebagai pegawai kerajaan dan Lee Gyeom juga senantiasa membantu anak - anak Saimdang yang sedang kesulitan. Ia pun berani melawan Raja-nya sendiri demi melindungi Saimdang. Pokoknya Lee Gyeom tuh bikin melting banget deh! >,<


Karena drama ini terinspirasi dari sosok Shin Saimdang, seorang artis terkenal di masanya, saya pikir karakter Lee Gyeom ini juga memang ada. Saya kecewa (sekali) ketika mengetahui bahwa karakter Lee Gyeom itu fiktif. Semua cerita yang ada dalam drama ini juga fiktif, hanya "karakter" Saimdang yang teripinsirasi dari Shin Saimdang asli seperti pintar, berbakat seni tinggi, tangguh, penyayang, ibu dan istri yang hebat..dan sebagainya. Jadi, orang seperti Lee Gyeom itu nearly TIDAK ADA. Orang seperti Min Jeong Ho di drama Jewel in The Palace juga fiktif loh.. padahal saya suka sekali dengan karakter dia yang dependable untuk Jang Geum. Asou-kun pada drama 1 Liter of Tears yang terinspirasi dari kisah nyata pun ternyata fiktif. Huhu.. padahal saya kira memang ada. Asou-kun yang cool dan sweet terhadap Aya itu ternyata hanya karakter buatan.

Jadi saya kembali mengingatkan diri saya agar be real! Cowok - cowok di kehidupan "nyata" itu tidak akan ada yang mendekati mereka - mereka (ganteng, pintar, sholeh, dependable, setia, penyayang, penyabar, sweet dan seterusnya). Jadi saya belajar untuk lowering my expectations and raising my (own) standard. Intinya tidak perlu mengharapkan cowok itu untuk jadi superhuman, karena mereka sama dengan kita.. manusia biasa :)

You See What You Focus On
Seperti yang saya ceritakan pada postingan sebelumnya, suami Saimdang pada drama ini digambarkan sebagai karakter yang annoying. Suami Saimdang dulunya adalah seorang pelajar yang menginap di penginapan milik keluarga Saimdang. Karena jatuh cinta dengan Saimdang, ia pun memutuskan untuk tinggal lebih lama. Semua orang yang ada di penginapan sudah mengetahui bahwa dirinya sangat menyukai Saimdang. Ayah Saimdang memutuskan untuk menikahkan Saimdang dengan dirinya setelah putrinya membatalkan pernikahan dengan Lee Gyeom. Begitu beruntungnya suami Saimdang dapat menikahi gadis yang selama ini ia dambakan.

Ternyata setelah menikah dengan Saimdang, suami Saimdang merasa tidak bahagia. Ia merasa Saimdang tidak mencintainya serta terlalu mengatur. Saimdang menuntut agar suaminya belajar tekun sehingga lulus ujian pegawai kerajaan. Sedangkan suami Saimdang merasa tidak cocok dengan pekerjaan itu. Singkat cerita.. setelah diterima menjadi pegawai kerajaan (berkat bantuan diam - diam Lee Gyeom), suami Saimdang berselingkuh dengan seorang wanita pemilik kedai. Suami Saimdang merasa lebih nyaman dengan wanita ini. Ia merasa dihargai, dicintai dan lebih bisa menjadi dirinya sendiri. Perselingkuhan ini tadinya dilakukan sembunyi - sembunyi namun setelah wanita pemilik kedai itu hamil, ia mulai menuntut untuk lebih diakui. Akhirnya perselingkuhan in sampai juga ke telinga Saimdang.

Saimdang akhirnya mendatangi suaminya yang sedang berada di kedai wanita tersebut dan segera membicarakan hal ini. Ketika ditanya perihal alasan suaminya berselingkuh, dengan gamblang sang suami menyebutkan semua hal - hal yang selama ini ia rasakan. Ia mengatakan bahwa selama ini ia merasa Saimdang tidak mencintainya, selalu mengatur dirinya seperti anak kecil dan suka marah - marah, serta menuntut suaminya agar menjadi pegawai pemerintahan. Mendengar hal itu Saimdang begitu sedih dan hanya bisa menangis.

Saya yang menonton merasa gemas sekali. Pasalnya, Saimdang memang mencintai Lee Gyeom dan dirinya sendiri pun tidak bahagia menikah dengan suami tersebut. Tapi karena keluasan dan kejernihan hati Saimdang, ia malah meminta maaf. Ia mengatakan bahwa pasti berat sekali menjadi suami Saimdang karena watak Saimdang yang keras. Ia meminta maaf karena tidak bisa menjadi istri yang baik dan mengatakan bahwa suaminya adalah ayah yang baik bagi anak - anaknya. Saimdang juga bersikeras tidak ingin bercerai demi anak - anak mereka. Ya, tapi memang suami Saimdang tidak bisa disalahkan 100% dalam hal ini.

Tapi, pelajaran yang saya dapat adalah cerita selanjutnya. Suami Saimdang mulai jarang pulang ke rumah dan lebih sering menghabiskan waktu di tempat wanita pemilik kedai. Pada suatu siang, Saimdang memutuskan untuk menemui wanita pemilik kedai sambil membawa keperluan suaminya. Saimdang menitipkan surat untuk wanita tersebut dan berpesan agar membaca suratnya. Wanita pemilik kedai lupa membaca surat tersebut sampai akhirnya ditemukan oleh suami Saimdang. Suami Saimdang kemudian membaca surat dari Saimdang. Isi surat tersebut adalah Saimdang berpesan pada wanita pemilik kedai agar lebih memperhatikan suaminya. Meskipun terlihat sehat, tapi suami Saimdang mudah terkena alergi. Selain itu Saimdang juga menjelaskan apa saja kebiasaan suaminya, seperti harus makan tepat sebelum tidur sebab ia sering kesulitan tidur jika belum makan. Bahkan bahan pakaian dalam yang disukainya pun Saimdang jabarkan. Membaca surat ini suami Saimdang berlinang air mata dan menyadari bahwa selama ini Saimdang sudah berusaha menjadi istri yang baik.

Ketika melihat adegan ini, saya juga ikut menangis. Kalau dipikir - pikir, sebagai pihak yang mengetahui bahwa Saimdang mencintai Lee Gyeom, Saimdang juga pasti hidupnya merana sekali karena harus menikah dengan pria lain (yang geje). Saya jadi merasa suami Saimdang terlalu fokus pada dirinya sendiri. Ia tidak melihat bagaimana perjuangan Saimdang yang berusaha sebaik mungkin menjadi istri dan ibu yang baik bagi keluarga mereka. Memang, suami Saimdang sedih karena merasa Saimdang tidak benar - benar mencintainya...tapi seandainya ia bisa melihat lebih bijak lagi dan fokus pada sisi - sisi positif Saimdang mungkin perasaannya tidak se-menderita ini. Mungkin..


What you focus on the most increases. You get more of whatever you focus on. Focus on the lack of something or what is needed and you will get more lack and more need.

***

Comments

  1. Tepung ikan untuk pakan ternak ayam dengan kaya protein yang cukup berkualitas dengan memiliki kandungan mineral dalam membuat pakan ternak. Caranya dengan mengkunjungi htpps https://tajenonline.live
    Sudah bisa membaca artikel selanjutnya. Yuk langsung kunjungi situs kami.

    Bagikan info ini kepada penggemar ternak ayam...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

opini : lagu Opo Aku Iki - Soimah

Miko Fajar Bramantyo

Lirik Lagu Merapi lan Merbabu - Anik Sunyahni