Skip to main content

Lessons from Shin Saimdang (Drama Korean Series) part I

Saimdang Light's Diary

Setelah vakum lumayan lama dari dunia entertainment, pada 2017 lalu Lee Young Ae kembali membintangi drama kolosal berjudul "Saimdang Light's Diary". Karena saya "suka sekali" dengan karakter Dae Jang Geum di Jewel in The Palace, maka kali ini saya "niat sekali" untuk menonton streaming via internet. Lee Young Ae memerankan peran Saimdang yang terinspirasi dari tokoh nasional Korea Selatan, Shin Saimdang. Penampilan fisik Young Ae yang prima dan kecantikannya yang semakin bertambah, membuat saya kesengsem dengan drama ini. Selain itu, saya juga suka (banget) dengan karakter Lee Gyeom.


Kesan saya mengenai drama ini kalau secara jalan cerita lumayan mengecewakan. Pertama, karena jalan ceritanya terasa memaksa dan kurang sinkron antara kehidupan jaman Saimdang dengan kehidupan Seo Ji Yoon. Kedua, karena ending nya sangat tidak sesuai harapan..meskipun tetap happy ending juga sih. Saya berharap Saimdang bisa berakhir hidup bersama Lee Gyeom atau Ji Yoon bersama Mr. Raid di masa modern. Tapi, si penulis cerita tidak menuliskan begitu :')

Meskipun agak kecewa dengan jalan ceritanya, namun saya tetap merasa termanjakan dengan drama ini. Terutama dengan karakter - karakter yang ada dalam cerita seperti Han Sang Hyun (tokoh yang menjadi adik tingkat/junior Ji Yoon) dan Whieumdang Choi (karakter antagonis dalam masa Saimdang).. dan yang pasti karakter Shin Saimdang-Seo Ji Yoon dan Lee Gyeom. Selain itu terdapat beberapa hikmah mendalam (eeeaaaa) yang saya dapatkan setelah menonton Saimdang Light's Diary. Saya akan bahas empat hikmah yang saya dapatkan setelah menonton Saimdang Light's Diary, yaitu :

Taking Responsibility
Saimdang dan Lee Gyeom muda saling jatuh cinta kemudian memutuskan untuk menikah. Kedua keluarga sudah menyetujui sampai akhirnya karena satu dan lain hal (alasan yang saya kurang ngerti kenapa) Saimdang membatalkan pernikahan tersebut. Demi menyelamatkan hidup Lee Gyeom, Saimdang memutuskan untuk menikah dengan orang lain. Lee Gyeom sangat kecewa dan marah menghadapi kenyataan ini. Ia memberontak dan jadi "anak nakal" setelah kepergian Saimdang. Meskipun Lee Gyeom seorang bangsawan, ia memilih hidup bebas di jalanan dan memutuskan tidak akan menikah. 
 

Sementara itu Shin Saimdang menikah dengan orang yang sudah lama menyukainya. Ternyata suami Saimdang adalah lelaki yang pemalas dan tidak kunjung lulus ujian menjadi pegawai pemerintahan. Suaminya juga sering berbohong dan menjual harta - harta yang mereka miliki. Ketika keluarga Saimdang pindah ke kota lain (kota dimana Lee Gyeom ternyata tinggal juga), suami Saimdang diam - diam menjual rumah mereka dan kabur begitu saja. Hal ini menyebabkan Saimdang dan anak - anaknya harus tinggal di rumah yang tidak layak. Namun dengan sabar dan tegar, Saimdang tetap dapat melanjutkan hidup dengan baik.

Singkat cerita, Lee Gyeom mengetahui keadaan Saimdang yang hidupnya miskin dan sengsara. Suatu malam, Lee Gyeom mendatangi Saimdang dan langsung meluapkan amarahnya terhadap wanita tersebut. Ia mengatakan bahwa hidupnya hancur setelah Saimdang meninggalkannya tanpa alasan jelas dan menikah dengan orang lain. Hidup Lee Gyeom hancur berantakan, hatinya tidak mampu lagi terbuka untuk orang lain. Jika pada akhirnya hidup Saimdang menderita seperti ini, mengapa ia dulu malah meninggalkan Lee Gyeom. Lee Gyeom sangat tidak tega melihat keadaan Saimdang.

Mendengar hal itu Saimdang tentu saja sedih, namun ia berkata bahwa meskipun kehidupannya sekarang menjadi seperti ini tetapi ia bertanggung jawab atas pilihannya. Ia tetap menjalani hidupnya dengan baik, bersyukur dan tidak mengeluh. Saimdang memang tidak pernah mengeluh atau membicarakan kejelekan suaminya yang tidak bertanggung jawab tersebut. Saimdang dengan tegar mendidik anak - anaknya meskipun belum mampu mengirim mereka ke sekolah. Saimdang juga tetap berusaha ceria demi anak - anaknya. 

Saimdang menambahkan bahwa dirinya tidak seperti Lee Gyeom yang pasrah dengan keadaan dan membiarkan dirinya dikuasai keadaan. Saimdang bertanggung jawab atas pilihannya dan mengambil kontrol penuh atas hal - hal yang bisa ia kendalikan. Mendengar ini Lee Gyeom bertambah marah dan sedih. Namun beberapa saat kemudian ia merenungkan perkataan Saimdang dan bertekad untuk memulai kehidupan yang lebih baik (kembali ke istana).

Saya sangat setuju dengan apa yang diungkapkan Saimdang mengenai taking responsibility. Mungkin terkadang pilihan kita tidak tepat. Atau terkadang sikap orang lain menyebabkan ketidaknyamanan untuk kita. Tetapi kita tetap memiliki satu kebebasan, yaitu kebebasan memilih respon kita terhadap situasi yang kita hadapi. Saimdang sebetulnya bisa saja menyalahkan suaminya yang bikin kzl itu, tetapi ia lebih memilih menggunakan energinya untuk mendidik anak - anaknya atau mengerjakan pekerjaan rumah. Saimdang tidak berlarut - larut meratapi nasibnya yang malang, tapi ia berusaha membuat keadaannya yang terbatas menjadi lebih baik dengan tetap bersikap positif dan bahagia. You rock girl!!!
Between stimulus and response there is a space. In that space is our power to choose our response. In our response lies our growth and our freedom. -Viktor Frankl

Be Strong and Love Unconditionally

Di kehidupan modern, sosok Saimdang dikaitkan dengan Profesor Seo Ji Yoon. Konflik yang dialami Seo Ji Yoon begitu pelik. Ia kehilangan kesempatan promosi menjadi profesor bahkan kehilangan pekerjaannya sebagai dosen dikarenakan seniornya yang julid dan jahat, Min Jung. Selain itu, suami Ji Yoon juga terlibat skandal perusahaan sehingga menyebabkan rumah dan harta mereka disita. Suami Saimdang juga terpaksa melarikan diri dari kejaran polisi sambil menyelidiki kasus yang menimpa perusahaan tempat ia bekerja.

Bersama anak dan ibu mertuanya, Ji Yoon bertahan hidup dengan bekerja serabutan. Beberapa kali ia didatangi pihak kepolisian yang menanyakan perihal suaminya. Ji Yoon sendiri tidak tahu keberadaan suaminya dan bahkan ia sendiri merasa dikhianati. Beberapa saat kemudian, suaminya berhasil menghubungi Ji Yoon dan mereka berdua akhirnya bertemu. Barulah saat itu suami Ji Yoon menjelaskan beberapa hal terkait permasalahan yang menimpa mereka. 

Hari demi hari berlalu tanpa ada kejelasan mengenai skandal yang menimpa perusahaan suami Ji Yoon. Suami Ji Yoon yang melihat keluarganya menderita tidak tega dan akhirnya memutuskan untuk bercerai dari Ji Yoon agar istri dan anaknya tersebut tidak terbawa kasus kriminal ini. Suami Ji Yoon telah meninggalkan surat cerai di loker tempat mereka biasa bertukar barang (kalau ga salah, lokasi loker ini ada di stasiun). 

Ketika menemukan surat dari suaminya Ji Yoon merasa kaget. Ji Yoon merenungkan permintaan suaminya bercerai karena ingin ia dan anak mereka selamat. Namun akhirnya Ji Yoon memutuskan untuk tidak bercerai. Sambil meletakkan surat balasan di loker, ia juga menaruh beberapa lembar uang untuk suaminya. Dalam suratnya Ji Yoon berkata : Aku tidak ingin bercerai. Aku sudah menemukan cara untuk bertahan hidup sementara ini. Ini ada sedikit uang untukmu. Jaga kesehatanmu. Bertahanlah. Aku mencintaimu..

Melihat adegan ini saya menangis. Huhu.. sedih sekali rasanya. Ji Yoon menggambarkan karakter seorang istri yang tegar dan penyayang secara bersamaan. Dia bisa saja memutuskan untuk bercerai dari suaminya karena saat itu ia juga tidak tahu apakah suaminya memang terlibat skandal atau suaminya dijebak. Tapi ia memiliki kepercayaan kuat terhadap suaminya. Ia tahu bahwa suaminya tidak mungkin melakukan kejahatan seperti yang dituduhkan. Ji Yoon juga dengan berani memutuskan bahwa ia akan tetap setia mendampingi suaminya di masa sulit seperti ini. Bahkan ketika ia harus hidup sama sekali berbeda dari keseharian mereka yang dikelilingi kemudahan dan kemewahan. Ji Yoon begitu menunjukkan rasa cinta mendalam pada suaminya dengan mengambil keputusan ini. My favorite!!

Dari adegan ini saya menyadari bahwa untuk menjadi pasangan yang baik kita harus bisa menjadi kuat. Bukan hanya ketika semuanya mudah tetapi justru ketika semuanya terlihat sulit. Ji Yoon juga mendemonstrasikan to love unconditionally yang ia tunjukkan pada suaminya. Meskipun ketika menikah suaminya adalah seseorang yang mapan, namun cinta Ji Yoon tidak hanya sebatas pada kemapanan semata. Beyond all of that. She believes on him more than he believes in himself.


***

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

opini : lagu Opo Aku Iki - Soimah

Miko Fajar Bramantyo

Lirik Lagu Merapi lan Merbabu - Anik Sunyahni