Skip to main content

Good Charlotte - Dance Floor Anthem

8 (delapan) Tahun yang Lalu

Dance Floor Anthem merupakan lagu Good Charlotte yang berasal dari album bertajuk “Good Morning Revival”. Album yang berisi tiga belas lagu ini dirilis pada tahun 2007, ketika saya masih duduk di bangku SMA. Saya membeli album Good Charlotte yang keempat ini bertepatan dengan hari dimana usia saya bertambah menjadi 16 tahun. Hoho. Lagu Dance Floor Anthem sendiri menurut saya adalah lagu tentang kesalahpahaman yang dapat menimbulkan perselisihan di antara dua orang yang saling mencintai. Kemudian -terkadang- dengan mudahnya kita berpikir bahwa lebih baik tidak usah jatuh cinta sama sekali daripada harus mengalami sakitnya ketika putus cinta.

Yang menarik dari lagu Dance Floor Anthem ini adalah kenangan di tahun 2007 ketika saya untuk pertama kalinya menonton pertandingan sepakbola di stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Perjalanan ke Jakarta kali itu dipenuhi dengan lagu Dance Floor Anthem yang saya putar dari handphone (pinjaman). Haha. Saya ingat, kala itu saya adalah anak perempuan yang terkenal cukup menggemari sepak bola. Meskipun alasan utama saya menonton sepak bola tentu saja karena ingin lihat pemainnya (XD). Klub yang dominan terdapat pemain sepak bola favorit saya, itulah klub favorit yang pertandingannya tidak saya lewatkan dari layar kaca. Waktu itu saya rajin membeli koran bola seminggu sekali, “mantengin” siaran olahraga di TV nasional pada pagi hari serta mendengarkan siaran radio olahraga setiap hari Sabtu dan Minggu pagi di radio Paramuda 93,7 FM. Lagi – lagi sejak saya kuliah, tiba – tiba saya tidak punya waktu untuk keeping up with those things dan lambat laun saya jadi tidak update mengenai dunia olahraga lagi. 

Saya ingat ketika itu sedang diadakan turnamen Piala Asia tahun 2007 dan kebetulan Indonesia menjadi salah satu tuan rumahnya. Pemain timnas Indonesia favorit saya kala itu cukup banyak, diantaranya Ismed Sofyan, Mahyadi Panggabean, Saktiawan Sinaga, Charis Yulianto, Eka Ramdani, Mohamad Ridwan, Ricardo Salampesi, Firman Utina, Arif Suyono dan masih banyak lagi. Namun pemain yang paling saya sukai adalah Ponaryo Astaman. Kebetulan saat itu Ponaryo menjadi kapten untuk Timnas di perhelatan bergengsi antar Negara Asia tersebut. Saya menonton pertandingan antara Indonesia melawan Bahrain yang dimenangkan oleh tim Indonesia dengan skor 2 -1. Rasanya menonton timnas di stadion itu luar biasa! Alhasil suara saya langsung serak - serak basah sepulang dari stadion. Hoho
Timnas Indonesia - Piala Asia 2007
Saya tidak tahu alasan pastinya mengapa saya dulu sangat menyukai sepak bola dan pemain – pemainnya -atau olahragawan-, sedangkan sekarang biasa saja. Saya sempat berpikir alasan mengapa setelah kuliah saya jadi tidak begitu tertarik dengan hal – hal itu lagi. Bisa jadi karena kegiatan dan tugas kuliah yang menyita waktu saya, bisa juga karena ketika kuliah saya mulai dekat dengan “seseorang”. Hal itu saya pikir merupakan penyebab fokus saya jadi beralih. Dari memperhatikan lelaki – lelaki keren di luar sana (olahragawan) menjadi memperhatikan lelaki keren di sebelah saya. Hehe. Mungkin. Atau mungkin juga karena saya mulai lelah berandai – andai agar salah satu dari olahragawan tampan itu menjadi jodoh saya. Doni Tata Pradita, misalnya. Haha
me in 2007 vs me in 2013^^
Melihat foto diri saya 8 tahun yang lalu membuat perasaan saya jadi ‘nano nano’ rasanya. Hehe. Ada perasaan malu, ada perasaan nostalgia, ada perasaan rindu dan juga perasaan amazing. Amazing to see how things really different now. Emotionally and physically. Saya selalu berharap dan berusaha agar saya yang hari ini adalah saya yang lebih baik dari hari kemarin –apalagi dari saya 8 tahun yang lalu. 

***

PS. Ini gimana sih dari Dance Floor Anthem malah jadi ngomongin sepak bola?? Yah begitulah lagu. Terkadang kenangan di dalamnya tidak bisa kita pilih secara manual :)

Comments

Popular posts from this blog

opini : lagu Opo Aku Iki - Soimah

Miko Fajar Bramantyo

Lirik Lagu Merapi lan Merbabu - Anik Sunyahni