Skip to main content

Pesan Singkat

a random day in 2013~

Saat aku teringat tentangnya, mengapa lebih banyak berhubungan dengan hal – hal melankolis ya? Aku mengerutkan dahi. Mencoba mengingat hal – hal yang menyenangkan, setidaknya yang mampu membuatku tersenyum. Hmm…banyak sih, tapi apa saja ya?

Aku kembali berusaha mengingat. Satu, dua, tiga, empat kenangan kemudian terlintas. Tapi, tetap saja hanya sedikit. Untuk mendapat lebih banyak lagi potongan kenangan itu, aku harus meluangkan waktu melamun yang lebih lama. Hehe..

Aku membolak – balik halaman buku harianku. Ternyata, aku tidak banyak menulis disana. Kalaupun menulis, tetap saja tidak detail. Aku tidak bisa mengingat seluruh cerita dengan hanya membaca catatan di buku harianku. 

Tiba – tiba mataku tertuju pada sebuah benda mati (yang terasa hidup) di atas meja. Ya, handphone berbentuk kotak yang sudah cukup lama mendampingiku. Aku baru menyadari kebiasaanku yang terkadang menyimpan pesan singkat darinya. Segera kubuka ratusan pesan singkat itu satu persatu.

***

Sudah berhari – hari kami “perang dingin”, hampir dua minggu. Seperti biasa, perang ini dimulai saat dia sibuk, diam, menyendiri dan aku sedang lelah, pusing, manja kambuhan. Aku mengomel lewat pesan singkat. 


Akang, knp s koq cuek bgt. Ktmu d kmpus kyk org g kenal aja :(

Aku membayangkan bagaimana mimik wajahnya saat membaca pesan singkat yang konyol ini. Mungkin dia membaca di tengah – tengah kesibukannya mengetik laporan Kerja Praktek (atau di tengah main game??) sambil mengernyitkan dahi. Beberapa detik kemudian mungkin dia manyun dan kembali menaruh handphone-nya ke tempat semula. Keesokan harinya, kami tidak bertegur sapa. Baik secara langsung, lewat jejaring sosial maupun pesan singkat.

Sebetulnya hal seperti ini sering sekali terjadi. Dia pernah bilang kalau sifat kami memang berbeda. Jadi wajar kalau sering miss communication. Karena inilah, aku menobatkan diriku sebagai “Miss Communication”. Bisa diartikan juga sebagai orang yang sering salah paham. Terkadang aku tidak bisa menangkap maksud dari sikapnya. Sering juga aku keliru menafsirkan apa yang dikatakannya. Kalau sudah salah paham, aku akan complain banyak hal. Sehingga, dia sering bilang “dasar lebay” padaku. Haha.

Pembawaanku (mungkin sudah ada sejak lahir) yang mudah menangis terkadang membuat kesal. Aku capek menangisi hal – hal yang sepele. Ya elah..ga di sms doang, nangis.

Perang yang berlangsung cukup lama itu akhirnya selesai ketika ia mengirim pesan singkat padaku. Dia sudah hapal benar kebiasaanku saat ngambek. Kami berbalas pesan, membahas perihal “perang dingin” yang baru saja berlalu. Aku merasa malu sekaligus ingin menertawakan diriku sendiri ketika membaca pesan singkat yang paling terakhir dikirim.

Received:
19:06:06
Jan-3-2011

Haha, dasar… dah jng nangis lg…


Setelah membacanya, seketika akupun merasa lega.

****

Ada satu pikiran, lumayan kurang urgent, yang sering melintas ketika aku melihat dia sedang bersama teman – temannya. Aku pernah sedikit curhat mengenai ini kepada sahabatku. Ceritanya, aku merasa iri (baca : cemburu) pada salah seorang teman perempuan yang cukup dekat dengannya. Hampir kemana – kemana selalu bersama. Hobinya sama. Penelitiannya juga memiliki tema yang relatif sama. 

Saat aku menceritakan ini pada sahabatku, ia bilang kalau ini bukan hal yang terlalu penting. Toh mereka sudah lebih dulu kenal sebelum aku mengenalnya. Lagipula kegemaran mereka sama. Sudah. Jangan terlalu dipikirkan. Titik. 

Pernah beberapa kali aku complain padanya tentang masalah ini. Kenapa perginya bareng mulu. Kenapa liburannya bareng juga. Kenapa penelitiannya harus sama. Aku mengiriminya pesan singkat bernada omelan (seperti biasa). Pesan singkat seperti itu, secara tidak sadar, ternyata pernah beberapa kali aku kirimkan. Dia tidak begitu menanggapi dan tidak pernah membahasnya. Sampai pada suatu hari, sambil bercanda dia membalas pesan yang berbau complain dariku.

Received:
05:57:44
Jan-20-2011


iya, kbtulan qt pny interest yg sama, laut…. drpd sndiri ya brng2 ajalah… meuni sring pisan ngambek hehe

Bukannya cemberut, aku malah tersenyum ketika membaca pesan singkat ini. Hei, memang kenapa kalau aku sering ngambek! :p 

****
Saat itu aku belum terlalu menyadari kalau ia memiliki sifat yang pendiam dan cuek. Entah belum menyadari atau sebenarnya aku tidak mau menyadari. Kebetulan saat itu ia sedang sibuk ke lapangan untuk mengambil data penelitiannya. Biasanya dia pergi selama seminggu. Karena mungkin merasa tidak terlalu urgent untuk memberi kabar, saat akan pergi ke lapanganpun dia pergi ya.. pergi saja.. pulang ya pulang.

Aku, yang entah kenapa, selalu kesal ketika dia pergi ke lapangan tapi tidak memberi kabar terlebih dahulu. Pulangpun begitu, tidak pernah memberi tahu. Seperti biasa, akupun melayangkan complain padanya. 

Knp akg pergi ga bilang2 sih :( Pulang jg ga bilang2

Aku membayangkan bagaimana ekspresinya ketika membaca pesan singkatku mengenai masalah kenapa ga bilang – bilang tersebut. Setelah membuka pesan dariku, mungkin dia langsung melongo dan seketika ada pertanyaan besar yang keluar dari kepalanya. Hah? Terus kenapa kalau aku ga bilang – bilang?? Kemudian, dia langsung manyun dan mungkin meneruskan tidur siangnya yang sempat terputus karena nada pesan singkat dari handphone-nya berbunyi. Haha.

Pada suatu pagi, sesaat setelah bangun tidur, aku mengecek handphone. Ternyata ada satu pesan masuk darinya tadi malam. Mungkin ketika aku sudah tidur.

Received:
22:23:19
Jan-25-2011

Aq dah plng lho… :) pst dah tdr ya…

Aku mengerutkan dahi. Kubaca pesan singkat itu sekali lagi. Loh koq tumben.. Hehe. :)

****

Ada satu pesan singkat darinya yang terkadang aku lupakan. Pesan yang ketika aku baca, membuat aku tersenyum dan tersadar bahwa ternyata ada loh..hal yang dia sukai dari aku. Aku juga tidak tahu kenapa pada suatu hari tiba – tiba melontarkan pertanyaan yang tidak lazim. Pertanyaan itu, terlintas begitu saja dipikiranku. Semacam ingin tahu saja sih sepertinya.

Kang, lg apa? eh, akang paling suka kl aq lg ngapain s?

Beberapa menit kemudian dia membalas pesanku.

Received:
18:54:17
Jul-9-2011

Lg ngecas hp.. dirimu dah brs pelatihanny? Hmm, tumben nny ky gn.. pas cerita, tmpkny km seneng aja nyritain ke aq.. ky aq pertama yg hrs denger..

Hmm..setelah aku ingat lagi, dulu aku memang selalu antusias saat sedang bercerita padanya. Entah mengapa. Tapi, akhir – akhir ini aku merasa tidak se-antusias dulu. Entah mengapa. However, membaca pesan ini mengingatkan aku tentang “ke-antusias-an” di masa dulu. *Masa dulu??? Haha

****

Katanya, perempuan itu paling sensitif kalau disinggung mengenai usia, tinggi badan dan berat badan. Bagiku, semuanya benar kecuali tinggi badan. Aku merasa tidak sensi - sensi amat sih dengan tinggi badan. Tapi untuk urusan berat badan, aku sangat sensitif. Aku merasa, aku ini tipe yang mudah sekali naik berat badan tapi sulit untuk menurunkannya. Untuk menurunkannya, butuh usaha super keras dan melelahkan. Aku pernah berhasil menurunkan banyak sekali, tapi lebih sering sih menaikkannya. Haha.

Teman – temanku, terutama teman – teman cowok, rajin sekali meng-update berat badanku (sangat kurang kerjaan). Pipiku tembem sedikit, mereka langsung komentar, koq gendutan sih. Komentar yang diiringi candaan itu sering aku balas dengan candaan pula. Tapi, komentar itu aku pikirkan juga pada akhirnya. 

Aku sering mengadu padanya, tentang komentar teman – temanku. Aku mengadu lewat pesan singkat.

Akg, skrg aq gendutan :( gmn dooong.

Pesan singkat itu sering dibalas dengan candaan seperti, wah masa?65 kg dong sekarang? Haha. Huh, aku kesal sekali kalau dia membalas seperti itu. Bukannya menghiburku, dia malah menambah bete saja. Tapi, setelah membaca pesan singkat yang dia kirim dua tahun lalu ini, aku seperti tersadar. Ternyata, aku sudah berulang – ulang (beratus – ratus) kali mengirim pesan seperti itu. Dia pernah menghiburku. Saking bosan menghibur, dia tidak mengirim pesan singkat seperti itu lagi sekarang. Hehe.

Received:
20:48:20
Jul-30-2011
Aduh, ga usah jd pikiran km kurus ato ga jg.. It’s ok koq :)

Yattaaaaa! It’s OK, you know! :)

Comments

Popular posts from this blog

opini : lagu Opo Aku Iki - Soimah

Miko Fajar Bramantyo

Lirik Lagu Merapi lan Merbabu - Anik Sunyahni