Skip to main content

Writing Challenge #Day2: Kind Words Matter

Something..I Never Forget

Tema tulisan hari ini adalah menuliskan hal baik yang pernah orang katakan tentang saya. Sepertinya banyak sekali nice things people say about me yang menyentuh relung hati saya dan kebanyakan sudah saya catat di buku harian dengan baik sebagai pengingat. Tetapi ada salah satu yang berkesan dan masih teringat sampai hari ini (juga tidak ditulis di buku harian, karena waktu itu belum aktif menulis buku harian).

Saya mengagumi seorang guru Bahasa Inggris sekaligus wali kelas ketika saya kelas IX, mungkin itu yang menyebabkan perkataan beliau berkesan :) Saat itu sedang ujian akhir sekolah untuk mata pelajaran Bahasa Inggris. Kami diberi tugas untuk mempresentasikan letak geografis Indonesia menggunakan Bahasa Inggris. Pelajaran favorit dan guru favorit? Tentu saja saya berusaha menyiapkan dengan maksimal.

Giliran saya pun datang. Saya melakukan presentasi dengan lancar (karena sudah mempersiapkan dari jauh-jauh hari). Setelah saya selesai, guru Bahasa Inggris tersebut kemudian berkomentar: "Fauziah, mau diberi nilai berapa?". Wow! Saya sungguh tersanjung karena itu berarti presentasi saya tergolong excellent.

Setelah hari itu, saya jadi termotivasi dan semakin yakin bahwa saya memiliki bakat di bidang Bahasa Inggris *haha. Komentar guru saya tersebut menjadi pemicu semangat untuk belajar lebih giat lagi. You never know how much impact you make with little things.

So, what you say matter. Hal ini juga menjadi pengingat agar lebih berhati-hati dalam mengeluarkan perkataan (well, masih perlu belajar banyak). If you can't say something nice, don't say anything at all.

Seperti yang dilansir situs mindbodygreen, 4 poin di bawah ini patut kita pertimbangkan sebelum berbicara:

1. Apakah hal yang dibicarakan adalah kebenaran? Gunakan poin ini untuk memastikan bahwa kita tidak menyebarkan kebohongan.

2. Apakah hal yang dibicarakan merupakan hal yang penting? Tentukan apakah hal ini memang perlu dikatakan. Misalnya, tetangga kita sangat gemuk dan ia sangat ingin menurunkan berat badan. Meskipun ini benar (poin nomor satu), mungkin kita tidak perlu membicarakan hal ini dengan si tetangga. Not necessary,

3. Apakah waktunya tepat untuk membicarakan hal ini? Mungkin hal yang ingin kita bicarakan merupakan kebenaran dan hal yang penting untuk disampaikan. Tapi kita lebih baik tidak mengatakan berita sukacita di tengah suasana yang sedang berduka,

4. Apakah hal ini bisa dibicarakan dengan penuh kasih sayang? Setelah kita berhasil melewati tiga poin pertama, sekarang kita bisa memikirkan bagaimana hal yang benar, perlu dan pantas ini dapat kita sampaikan dengan penuh kasih sayang? Misalnya kita terbangun oleh suami yang bernyanyi di pagi hari, kita bisa saja merasa terganggu dan mengatakan, "Berhentilah menyanyi!!!". Atau mungkin kita bisa berkata, "Sayang, bisakah suaramu dipelankan sedikit?".

***

Jadi siapa yang pernah berkata baik tentang kamu dan masih teringat sampai sekarang? Atau jangan-jangan seseorang pernah bilang bahwa kata-katamu menyentuh hatinya? :)



image: 
randomactsofkindness.org
thepsychologist.bps.org.uk 




Comments

Popular posts from this blog

opini : lagu Opo Aku Iki - Soimah

Miko Fajar Bramantyo

Lirik Lagu Merapi lan Merbabu - Anik Sunyahni