Skip to main content

Michelle Obama

Go High!

sumber: glamour.com
Tema writing challenge hari ini adalah menuliskan someone who fascinates you and why? Selintas otak saya berkata : Kate Middleton! Berhubung sudah menuliskan tentang Her Royal Highness di postingan berikut, maka kali ini saya memilih Michelle LaVaughn Robinson Obama.

FLOTUS ke-44 Amerika Serikat ini lahir pada tanggal 17 Januari tahun 1964. Sebelum menjadi first African-American first lady, Michelle merupakan seorang pengacara. Michelle menikah dengan Barrack Obama di tahun 1992 dan dikaruniai dua orang putri bernama Malia dan Sasha Obama.

Hal yang membuat saya kagum terhadap Michelle Obama adalah keberhasilannya menjalankan peran sebagai First Lady of The United States of America. Michelle menunjukkan kepada dunia bahwa ia mampu melakukan pekerjaan yang hebat –terlepas dari warna kulitnya. Michelle Obama juga merupakan teladan yang baik untuk generasi muda. Ia mengatakan bahwa generasi muda harus mendapatkan pendidikan yang layak, terutama anak perempuan, agar dapat memberdayakan diri dan membuat hidup lebih baik. Meskipun ia dikritik banyak orang, bahkan diberi komentar negatif tentang karya-karya (dan penampilan fisiknya), Michelle tetap kuat dan membuktikan bahwa ia tidak akan membiarkan siapa pun mendefinisikan dirinya. Quotes favorit saya dari Michelle adalah "When they go low, we go high".

Tidak hanya menjadi Ibu Negara yang kuat dan berani, ia juga menunjukkan perannya sebagai ibu bagi kedua anaknya. Michelle selalu ingin membesarkan anak-anaknya sebaik mungkin. Michelle Obama mengatakan bahwa membesarkan dua putrinya adalah sesuatu yang ia banggakan. Ia berharap bahwa setiap anak dapat mendapatkan apa yang putrinya dapatkan, misalnya: pendidikan yang baik, tempat berteduh yang aman dan kebebasan untuk mengembangkan kemampuan mereka.

Meskipun seorang first lady, Michelle merupakan orang yang bisa "bertingkah" keren dan asyik. Saya suka melihat penampilannya di carpool karaoke James Cordon. Michelle Obama juga tidak ragu untuk menari atau melakukan push-up di televisi.

sumber: latimes.com
Dalam wawancara perpisahan dengan Oprah Winfrey, Michelle mengatakan bahwa menjadi first lady merupakan suatu tantangan baginya. Ia menjelaskan sulit rasanya membuka koran setiap hari dan tahu bahwa hampir setiap berita utama adalah tanggung jawab suaminya (secara langsung maupun tidak langsung). Tetapi Michelle Obama dan timnya adalah the happy side of the White House. Ia selalu mendukung suaminya, baik itu dengan tindakannya sebagai istri dan ibu bagi anak-anak mereka atau melalui kapasitasnya sebagai Ibu Negara.

Michelle made The White House a place that belongs to everybody. And the new generation sets it’s sights higher because it has you as a role model. So, you’ve made me proud and you’ve made the country proud. –Barrack Obama

Begitulah Michelle Obama di mata saya. Saya kagum atas kharisma yang ia miliki. Ia percaya pada kemampuan dirinya. Ia juga bisa memperjuangkan hal yang ia anggap benar -meskipun mendapat banyak kritikan. She's beautiful in her own way.

Tulisan ini mengadaptasi dari tulisan saya sebelumnya dengan judul First Lady. Tahun ini Michelle akan merilis buku yang berjudul Becoming.  
Can't wait!

sumber: kansascity.com

Comments

Popular posts from this blog

opini : lagu Opo Aku Iki - Soimah

Miko Fajar Bramantyo

Lirik Lagu Merapi lan Merbabu - Anik Sunyahni