Skip to main content

Weathering with You



Sumber: MainMain.id

Salah satu film yang saya tunggu-tunggu tahun 2019 lalu adalah film karya Makoto Shinkai Weathering with You. Promosi yang cukup gencar disertai dengan info bahwa film ini akan bagus sekali, membuat saya tergoda ingin menonton di bioskop. Padahal, saya belum pernah lho, nonton film animasi di bioskop! Hehe.

Film Weathering with You yang dirilis di bulan Juli 2019 ini sukses meraih penghargaan Best Animated Feature Film dalam ajang Asia Pacific Screen Awards ke-13 dan Best Animated Feature-Independent di 47th Annie Awards. Dikutip dari laman wikipedia.org, film ini mampu melebihi popularitas film Makoto Shinkai sebelumnya, Your Name (君の名は). Pada bulan Agustus 2019, Weathering with You berhasil menjual 8 juta tiket dan di bulan September 2019 menghasilkan 12.72 miliar yen serta menduduki peringkat ke-18 dalam daftar film box-office Jepang sepanjang masa. Selain dirilis sebagai film, Weathering with You juga diadaptasi dalam bentuk novel dan manga.

Weathering with You menceritakan petualangan seorang remaja laki-laki, Hodaka Morishima, yang pindah ke Tokyo tanpa persiapan cukup. Hodaka kemudian bekerja menjadi asisten di kantor Keisuke Suga dan bertemu dengan seorang gadis periang, Hina Amano, yang ternyata memiliki kemampuan mengubah cuaca. Tokyo saat itu sedang dilanda cuaca ekstrem berupa hujan deras terus-menerus sehingga kesempatan ini dipakai oleh Hodaka dan Hina untuk menghasilkan uang. Tanpa mereka sadari, lama-kelamaan Hina menghilang secara perlahan sebagai konsekuensi karena mengubah cuaca. Pada akhirnya Hodaka berusaha untuk membawa Hina kembali ke dunia dan membiarkan Tokyo tenggelam dicurahi hujan sampai bertahun-tahun.

Sumber: dazeddigital.com
Seperti yang dirilis di laman dazeddigital.com, cerita Weathering with You terinspirasi oleh isu pemanasan global yang terjadi akhir-akhir ini. Namun meskipun begitu Makoto Shinkai tetap menganggap bahwa film tersebut adalah semata-mata hiburan. "Itu bukan niat saya," ungkap Shinkai. “Saya mencoba menghilangkan pesan mendalam tentang pemanasan global atau perubahan iklim dan politik. Tujuan film ini adalah sebagai hiburan. Inspirasi film ini memang berasal dari pemanasan global yang sebenarnya juga terjadi di dunia. Di Jepang, kami melihat lebih banyak hujan saat ini dan berbagai kerusakan yang terjadi karena curah hujan berlebihan. "

Saya merasa terhibur ketika menonton film ini di bioskop karena animasinya memang keren. Diikuti dengan suara hujan yang terdengar begitu nyata, membuat suasana hati ikut adem dan sedikit mellow. Penggambaran kota Tokyo yang ciamik juga sangat menghibur mata. Ditambah lagi soundtrack yang musiknya pas sekali dengan alur cerita film membuat sensasi menonton semakin enjoyable :) Lagu favorit saya dari film Weathering with You dinyanyikan oleh Radwimps dengan judul Is There Still Anything That Love Can Do?

それでもあの日の 君が今もまだ
僕の全正義の ど真ん中にいる
世界が背中を 向けてもまだなお
立ち向かう君が 今もここにいる

But same as you were on that day
I see you still standing there
Glowing in your innocence
You were always standing there

–Radwimps, Is There Still Anything That Love Can Do?
 
Dari segi cerita terasa kurang begitu menarik karena terlalu ‘drama anak remaja’ bagi saya. Ketika menonton film ini saya tersadar bahwa saya bukan anak remaja lagi (ahaha, kemana aja baru nyadar). Masuk studio saja sudah merasa asing karena penonton kebanyakan adalah anak usia SMP dan SMA. Saat menonton juga banyak yang ikut menyanyi ketika salah satu lagu muncul –jelas saya tidak tahu lagu itu. Mereka juga menyoraki adegan di film yang saya tidak tahu alasannya apa. Contohnya ketika adegan di rumah dan di toko ini, mereka heboh bersorak bahkan sampai ada yang histeris. Belakangan saya baru tahu kedua adegan itu adalah saat Taki dan Mitsuha dari Your Name, muncul sebagai kameo. Loh bukannya itu hanya karakter ya? Kok bisa sampai histeris gitu, hihihi. Padahal saya juga waktu masih sekolah sering begitu, haha.

Saya pernah membaca sebuah komentar di YouTube yang berkata bahwa dua film Makoto Shinkai memang kental dengan tema bucin. Your Name, ngebucin… satu kota terselamatkan. Weathering with You, ngebucin… satu kota tenggelam. Komentar yang berkesan bagi saya, lol

Selain komentar bucin, saya juga membaca komentar lain di YouTube yang cukup berkesan tentang film ini yaitu dari segi penggambaran tempat-tempat di Tokyo yang mirip. Menonton Weathering with You akan membuat penonton yang pernah ke Tokyo merasa nostalgia. Seperti yang dituliskan di laman mipon.org, ada beberapa tempat yang menjadi latar belakang Weathering with You, di antaranya kafe manga tempat Hodaka tinggal selama beberapa saat, Shinjuku O-Guard, beberapa jalan di Kabukicho, Ropongi Hills, Nozomi slope dan Tenkaippin, sebuah restoran ramen terkenal yang dekat dengan patung Godzilla
Menonton film anime bagi saya yang terpenting adalah ajang untuk belajar bahasa Jepang. Memang tidak secara langsung, tapi saya membiasakan diri mendengar dan melihat orang berkomunikasi menggunakan bahasa Jepang. Semoga saya bisa berbicara bahasa Jepang juga ya :D
Tambahan:
Oh iya, seandainya saya tahu lebih awal bahwa pengisi suara karakter Keisuke Suga adalah Shun Oguri, pasti saya akan heboh setiap Keisuke muncul di layar, hihi. Shun Oguri adalah salah satu aktor Jepang favorit saya yang pernah memerankan karakter Shinichi Kudo di Detective Conan, (selain Mizobata Junpei -yang juga favorit saya, haha) serta sebagai pemeran utama pria yang cool dalam film Rich Man, Poor Woman.



Sumber:
https://en.wikipedia.org/wiki/Weathering_with_You
https://mipon.org/weathering-with-you-pilgrimage/
https://www.dazeddigital.com/film-tv/article/47368/1/weathering-with-you-japan-anime-makoto-shinkai-interview-your-name

Comments

Popular posts from this blog

opini : lagu Opo Aku Iki - Soimah

Miko Fajar Bramantyo

Lirik Lagu Merapi lan Merbabu - Anik Sunyahni