Skip to main content

Belajar Mencintai Diri Sendiri oleh dr. Jiemi Ardian


Di era internet dewasa ini sangat mudah menemukan materi belajar baru. Belajar sekarang tak melulu harus di sekolah atau tempat kursus. Mulai dari berbagai macam website pembelajaran, kelas daring, podcast, aplikasi smartphone atau lewat YouTube. YouTube ini menjadi salah satu favorit saya. Banyak sekali kanal di YouTube yang menyediakan konten-konten berkualitas seperti tema finansial, pendidikan, info terkini, belajar dandan, fashion, belajar bahasa, belajar alat musik, konten seni, konten lucu, you name it.

Sumber: cimsa.or.id

Baru-baru ini saya suka mantengin kanal YouTube milik dr. Jiemi Ardian. Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa lulusan Universitas Sebelas Maret ini sekarang berpraktik di RS Siloam Bogor. Dokter Jiemi aktif menyuarakan tentang kesehatan mental lewat berbagai akun media sosialnya. Pembawaan dr. Jiemi yang kalem membuat saya betah mendengarkan materi yang dibagikan lewat kanal YouTube miliknya. 
 
Pada video berjudul Belajar Mencintai Diri Sendiri ini misalnya, dr. Jiemi menjelaskan tentang makna mencintai diri sendiri. Menurut dr. Jiemi ungkapan yang mengatakan bahwa ‘kalau kita tidak mencintai diri sendiri, bagaimana orang lain bisa mencintai kita?’ itu kurang tepat dan beliau cenderung setuju dengan ujaran ‘jika kita tidak mencintai diri sendiri, kita akan sulit mencintai dengan sehat’. Hmm, padahal saya juga percaya bahwa jika saya saja tidak suka dengan diri sendiri, bagaimana orang lain bisa menyukai saya? Tapi pendapat dr. Jiemi ini saya rasa ada benarnya juga. 

Pada video tersebut dr. Jiemi lebih lanjut menjelaskan bahwa tema mencintai diri sendiri belakangan ini cukup populer. Hal tersebut bisa saja terjadi karena maraknya penggunaan media sosial. Menurut dr. Jiemi, media sosial cenderung membanjjiri penggunanya dengan informasi-informasi yang membuat seseorang merasa lebih rendah dari realita. Rendah dalam arti ketika melihat orang di media sosial yang lebih rupawan, lebih banyak harta karena gajinya jauh lebih besar, lebih punya barang mahal dan bisa liburan ke tempat-tempat keren, sedangkan realita yang dia jalani tidak seperti itu. Keadaan ini bisa membuat orang yang belum mendapatkan hal-hal tersebut merasa tidak bahagia dan mempertanyakan apakah hidup yang dia jalani ini sebetulnya tidak baik.

Tekanan dari lingkungan sosial ini terkadang membuat seseorang berpikir bahwa untuk merasakan kebahagiaan, dia harus sempurna, harus hebat dan mendapatkan banyak pengakuan dari orang lain. Padahal dr. Jiemi berpendapat bahwa kebahagiaan bukan sekadar tentang mendapatkan hal-hal yang kita inginkan. Setelah mendapatkan semua hal yang diinginkan sekalipun, manusia cenderung akan tetap merasa ada yang kurang. Kondisi itu diperparah dengan tidak adanya penerimaan seseorang atas dirinya sendiri –karena belum mencintai diri sendiri.

Dalam video ini dr. Jiemi memberikan tips untuk mulai belajar mencintai diri sendiri. Tips ini diambil dari cara seseorang ketika mencintai orang lain. Apa sih yang biasanya dilakukan ketika jatuh cinta? Sebetulnya perlakuan itu juga bisa diterapkan pada diri sendiri.
  1. Memberi waktu, seperti memberikan me time khusus untuk mendengarkan keluh kesah pribadi. Berlatih untuk duduk diam menyendiri, hening sejenak dan mendengarkan diri sendiri.
  2. Menoleransi kekurangan, karena manusia cenderung lebih kejam ketika menghakimi dirinya sendiri. Sebaiknya lebih toleran dengan tetap menegur diri sendiri karena berbuat kesalahan tapi tidak perlu marah-marah, melainkan mengingatkan dengan penuh kasih sayang. Yakinlah bahwa diri ini mampu bertumbuh dari kesalahan-kesalahan yang terjadi. 
  3. Sadarilah bahwa hubungan dengan orang lain itu bisa berkurang, berubah atau berakhir, tapi hubungan dengan diri sendiri akan terus berlanjut sampai akhir nanti.
Kebersamaan itu baik, kebersamaan itu indah, dan harus dipelihara.
Tetapi menemui kesendirian juga baik, karena pada akhirnya akan ada masa
ketika satu-satunya orang yang kau temui adalah dirimu sendiri –
dr. Jiemi

Sumber: freepik.com
 
…untuk para pembelajar yang mencintai belajar.

 

Comments

Popular posts from this blog

opini : lagu Opo Aku Iki - Soimah

Miko Fajar Bramantyo

Lirik Lagu Merapi lan Merbabu - Anik Sunyahni