Lessons from Madame Chic (bagian 1)

Diet and Exercise

from Happy Meets Home :)

Hi everyone!

Pada tulisan kali ini saya akan membahas buku favorit saya Lessons from Madame Chic : 20 Stylish Secrets I Learned While Living in Paris karangan Jennifer L. Scott. Buku ini ditulis berdasarkan observasi Jennifer selama tinggal di Paris khususnya ketika ia tinggal bersama Familie Chic. Madame Chic, nyonya di rumah yang Jennifer tinggali, memiliki sifat - sifat yang sangat menginspirasi Jennifer. Tentu saja banyak sekali hal - hal menarik yang ingin saya bahas. Sesuai dengan bukunya, maka saya akan membagi tulisan ini menjadi 3 bagian. Untuk bagian pertama kita akan membahas hal - hal yang berkaitan dengan Diet and Exercise, pola makan dan olahraga.

Dalam chapter pertama, Jennifer membahas tentang tiga pelajaran yang ia pelajari selama tinggal di Paris berkenaan dengan pola makan dan olahraga. Pelajaran pertama adalah Snacking is So Not Chic (ngemil sangat tidak chic alias tidak elegan). Baru pelajaran pertama tapi sudah menohok yaaa :D Sebagai number one fans of snacking saya merasa ini adalah pelajaran yang sebetulnya sangat mendasar dan baik tetapi juga paling sulit untuk diterima. Apalagi dengan kebiasaan (menahun) saya yang suka sekali makan per-kripik-an, per-krupuk-an dan hal - hal kriuk, asin, pedas, seblak dan seterusnya. So not chic.

Tapi sebetulnya ada pesan mendalam yang ingin disampaikan oleh Jennifer ketimbang hanya ngemil, yaitu pesan agar kita lebih selektif lagi dalam memilih asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Jennifer menegaskan bahwa kebiasaan mengudap ini bisa disiasati dengan memilih cemilan yang berkualitas seperti buah - buahan. Surprisingly enough, ternyata saya juga pernah membahas tentang kebiasaan mengudap di tulisan ini beberapa tahun lalu. Saran utama Jennifer untuk mengurangi kebiasaan mengudap adalah stay hydrated alias selalu penuhi kebutuhan air mineral kita.

Selain tentang mengudap, Jennifer juga mengingatkan agar kita memperlakukan ritual "makan" dengan lebih serius lagi. Aktivitas sehari - hari yang dipenuhi dengan kesibukan kadang membuat kita sedikit lalai mengenai asupan gizi untuk tubuh kita. Padahal makan makanan yang bergizi dan berkualitas sangat berpengaruh bagi tubuh kita. Berusahalah sebaik mungkin untuk makan dengan tenang, tidak terburu - buru, tidak makan sembari berjalan, mengemudi atau berdiri.

Tantangan untuk makan dengan lebih "baik" ini sedang saya jalani. Saya baru menyadari bahwa saya ini tipe orang yang makan dengan cepat. Tidak bisa rasanya tangan ini diam ketika mulut masih mengunyah. Kadang juga saya makan sambil bicara (ups!), sambil menonton TV atau mengecek smartphone. Makanan habis begitu saja tanpa saya sadari bagaimana rasa dan teksturnya. Kebiasaan ini membuat saya jadi mudah lapar dan kadang perut saya juga sakit karena makan terlalu cepat. Oleh karena itu sekarang saya mencoba untuk membuat jadwal khusus untuk makan. No TV, no phone dan berusaha mengunyah sepelan mungkin.

Untuk kebiasaan mengudap juga sudah mulai saya kurangi dengan membuat jadwal khusus, biasanya setelah makan. Tips yang paling manjur dalam hal ngemil bagi saya adalah mengambil cemilan sedikit saja dan mengunyah pelan - pelan. Biasanya ini bisa menghentikan saya untuk mengambil porsi lebih banyak lagi (tau kan kalau makan kripik?). Sekarang juga saya sudah mulai melirik buah (pisang atau apel atau jeruk) sebagai bahan cemilan :D Semoga semakin lama semakin bisa mengurangi jadwal mengemil ya. Yang penting tetap mindful, because mindless snacking is so not chic!

Eating should command your full attention. After all, you are bringing things into your body. The act should be civilized and respectful. This cannot be achieved on the subway. If you must snack, do so in a controlled and civilized manner. Pop into a cafe and have a seat to enjoy your cappuccino and croissant. -Jennifer L. Scott

Pelajaran kedua adalah Deprive Yourself Not atau kita bisa menerjemahkannya menjadi jangan terlalu menahan diri (untuk tidak makan). Karena ingin tetap langsing atau takut bertambah gemuk terkadang kita malah memaksakan diri kita untuk tidak makan sama sekali atau mengurangi porsi makan kita secara berlebih. Saya juga sering melakukan hal ini. Padahal efeknya sama sekali tidak baik. Saya kadang jadi kurang bertenaga, kurang fokus dan perut terasa perih.

Jennifer menegaskan bahwa kita harus memiliki sifat positif dalam memandang makanan. Ia lebih lanjut mengingatkan bahwa kita harus menikmati makanan yang kita makan. Mengapa? Karena sebagai manusia, kita menghabiskan begitu banyak waktu untuk makan. Jadi, bersenang-senanglah ketika makan :)

While having a positive attitude toward food won’t stop you from gaining weight, it is the foundation of a healthy relationship with your food and the basis for dining well. If you obsess about what food will do to your figure, your self-deprivation may cause you to overindulge in a particularly decadent meal. -Jennifer L. Scott

Pelajaran ketiga dalam tema ini adalah Exercise is a Part of Life, Not a Chore. Jadi berolahraga itu memang seharusnya menjadi bagian dari keseharian kita. Misalnya lebih memilih untuk berjalan kaki dan memilih naik tangga ketimbang menggunakan eskalator. Jennifer juga mengingatkan agar kita selalu men-challenge diri kita agar bisa hidup lebih aktif lagi. And most important, never be lazy! Laziness is not chic.

Jennifer juga menekankan hal yang lebih penting yaitu mengembangkan positive body image. Menurut Jennifer, Madame Chic dan Madame Bohemmiene tidak mengeluh tentang tubuh mereka dan mengatai diri mereka sendiri "gendut" seperti yang dilakukan oleh banyak orang di Amerika. Sama seperti sifat orang Prancis yang memiliki sikap positif terhadap makan, mereka juga memiliki sikap positif terhadap tubuh dan kebugaran. Jennifer mengingatkan agar mengembangkan citra tubuh yang positif. Berfokuslah pada hal-hal baik tentang tubuh kita sendiri :)

Inilah yang paling brilliant! Kadang saya juga sering sekali (secara tidak sadar -atau kebiasaan?) mengeluh tentang bagian tertentu tubuh saya. Nah, begitu juga dengan orang - orang di sekitar saya -terutama para wanita. Ternyata kita sering sekali complain dengan tujuan yang kurang jelas. Mungkin ingin direspon dengan "ah, enggak gendut kok". Mulai sekarang, mari kita kurangi hal - hal yang kurang bermanfaat tersebut. Apresiasi dan jaga dengan baik tubuh kita. Karena kalau bukan kita, siapa lagi? :)

***

See you on another post. Bye!