Skip to main content

Yoshida Rei (a Little Things Change a Lot)

Pada artikel sebelumnya, Keith Harrel menceritakan bagaimana makna sebuah pelukan seorang rekan kerja dapat menguatkan seseorang yang sedang merasa tertekan. Dalam dorama asal Jepang, Proposal Daisakusen, Yoshida Rei mengalami beberapa hal kecil yang ternyata mampu mempengaruhi kehidupannya secara signifikan. Rei pertama kali bertemu dengan Iwase Ken ketika ia dipindahkan ke sekolah yang sama dengan Ken. Rei duduk di samping Ken pada hari pertama. Awalnya tidak ada sesuatu istimewa yang terjadi di antara mereka, hanya duduk bersebelahan di hari pertama Rei masuk sekolah sebagai murid pindahan.

Hal kecil yang kita lakukan terkadang memiliki dampak yang cukup besar bagi orang lain. Saat itu, Rei sedang memeriksa tempat pensilnya dan ia menyadari bahwa penghapus nya tertinggal. Ken yang duduk di sebelahnya langsung mematahkan penghapus miliknya menjadi dua bagian dan segera memberikan bagian tersebut kepada Rei –tanpa berbicara sepatah kata pun. Rei menerima penghapus itu dengan senang hati. Ia membaca nama di penghapus yang sekarang menjadi Ken-zou dan segera berterima kasih pada Ken. Ternyata peristiwa penghapus yang dibagi dua tersebut, membawa pengaruh yang cukup luar biasa bagi kehidupan Rei.

"Back then, you were undoubtedly cool. I'd thought at that time that it wouldn't be so bad to marry you." -Yoshida Rei to Iwase Ken
Sejak saat itu Rei jatuh cinta pada Ken. Iya, berawal dari potongan penghapus yang diberikan oleh Ken. Ken sebetulnya memiliki perasaan yang relatif sama dengan Rei. Namun Ken selalu berpikir bahwa Rei akan selalu berada di sampingnya, sehingga Ken terkesan “menyia – nyiakan” Rei. Memang benar Rei selalu ada di samping Ken. Rei ternyata sengaja ingin bersekolah di SMP dan SMA yang sama dengan Ken. Rei masuk dalam satu klub yang sama dengan Rei saat SMA, klub baseball, sebagai manajer. Rei juga selalu duduk di samping Ken, terkadang mengerjakan sendiri tugas – tugas kelas yang seharusnya mereka kerjakan berdua. Meski kesal, jauh di dalam hati Rei merasa sangat senang bisa selalu berada di samping Ken.
Menurut Ibunya, setiap pulang sekolah Rei selalu bersemangat untuk menceritakan apa yang terjadi bersama Ken. Ken yang begini, Ken yang begitu. Bahkan, ibu dan kakek Rei berpendapat bahwa kelak Ken akan berjodoh dengan Rei. Kakek Rei berkata, orang seperti Ken-lah yang cocok untuk keluarga mereka. Oleh karena itu, saat Rei akan menikah dengan orang lain, Ibu Rei berkata bahwa ternyata intuisi seorang perempuan terkadang salah. Meskipun begitu, foto masa kecil mereka berdua masih terpajang rapi di ruang tengah keluarga Yoshida. Semenjak bersahabat sejak kecil, Ken baru mengetahui fakta – fakta tersebut beberapa hari sebelum orang yang ia sayangi selama ini akan menikah dengan orang lain.

Rei yang selalu menyimpan perasaannya dalam – dalam ternyata pernah menulis sebuah surat kepada Ken. Sebuah surat yang berisi tentang bagaimana sesungguhnya perasaan Rei terhadap Ken. Rei berencana untuk memberikan surat itu kepada Ken sepulang sekolah saat mereka masih duduk di bangku SMP. Sayangnya, hari itu Ken sama sekali tidak muncul. Rei pun memutuskan untuk tetap menyimpan perasaannya dalam hati saja. Surat itu selalu Rei simpan walaupun Rei tidak tahu apakah akan menyampaikan surat itu atau tidak. Perasaan Rei terhadap Ken memang semakin besar, tetapi semakin besar pula kekecewaan yang didapatkannya. Rei merasa bahwa Ken tidak memiliki perasaan yang sama, atau setidaknya memperlakukan Rei sesuai dengan yang ia harapkan. Rei hidup dalam bayang – bayang perasaannya yang menggantung terhadap Ken.
Pada hari ulang tahunnya ke-20, Rei akhirnya memutuskan untuk menyatakan perasaannya kepada Ken dengan memberikan surat yang selama ini ia simpan. Hal ini Rei lakukan karena ia merasa hidupnya masih dibayang – bayangi perasaan yang belum tersampaikan. Ia tidak ingin masa remajanya lewat begitu saja. Rei akhirnya memberanikan diri untuk mencoba jujur kepada Ken setelah mendengar kata – kata dukungan dari Tada-san (yang nantinya akan menjadi tunangannya). Rei kemudian segera bergegas menemui Ken sebelum hari ulang tahun ke-20 nya berakhir. Namun sayang, takdir menentukan lain. Mereka saling mencari satu sama lain. Ken pergi menunggu Rei dalam keadaan sakit –dan tidak punya uang. Rei menyusul Ken ke apartemennya dengan membawa obat.

To Ken-zou,
It's my first time writing a letter to you. We're together for high school as well.
When the results were announced, I was more concerned of seeing Ken-zou's number than my own.
When I saw your number, I was really happy.

Even though that time I said, "Why do I have to be with you in high school too?
Don't apply for the same high school as me."
That's because when I see you, I can't speak my mind and end up saying such things.
Please forgive me. Sorry.
I still remember the time I transferred schools in primary 3, you gave half of your own eraser to me, do you remember?
From then on, the
Iwase Ken in my heart became "Ken-zou", someone special to me.
From when we first met, I have always been watching you by your side.

Even though you love baseball very much, you can't run very fast.
You just have to eat a lot and your stomach will instantly feel ill.
Always getting worked up at me, acting curt when you're actually a gentle person.

We had many quarrels and there were many things that made me mad.
You have always been the most important person to me.
Because you're important to me, I end up saying all the things that I shouldn't before I realize it.
And it's all because of this, the words that originally wanted to say have become harder to say,
I feel terrible when I think about not being able to talk to Ken-zou like what we have today,
so there are some words that I want to say, yet I can't get them out.
But today, I will say it.
I've always liked
Ken-zou.
I really like you.
Rei menunggu di depan apartemen Ken hingga hampir tengah malam. Ken juga menunggu Rei di kantor pos hingga diusir oleh petugas. Karena tidak bertemu dengan Ken, akhirnya Rei memutuskan bahwa ia mungkin memang tidak ditakdirkan untuk melakukan ini. Ia membuang surat itu dengan menerbangkannya ke sungai (T.T). Namun, sejak saat itu Rei bisa menerima kenyataan bahwa kisah cintanya dengan Ken tidak seperti apa yang ia harapkan. Ia memilih untuk menerima hal tersebut dan tidak merasa kecewa atau mengharapkan apapun lagi dari Ken. Dengan terbangnya surat itu, Rei memulai hidup barunya di usia 20. Kehidupan dengan perasaan yang lebih jujur.
The hardest time I had while watching this drama is when I watch the 6th episode. There are a lot of tears out of my eyes. –Fauziah Hafidha
Semenjak itu, Rei mulai membuka hatinya untuk orang lain –yang sebelumnya hanya terisi oleh Ken. Ia mulai berpacaran dengan Tada-san dan bahkan mereka berdua sudah mempersiapkan pernikahan. Meskipun Ken pernah meminta Rei untuk mengurungkan niat tersebut dan mengajak Rei untuk menikah dengannya, Rei tidak bergeming. Rei sekarang merasa bahwa Ken merupakan masa lalu yang harus segera ia tinggalkan untuk menuju masa depan yang lebih “pasti”. Saat melakukan perjalanan kembali ke masa lalu, Ken “membayar” semua perlakuanya terhadap Rei. Ken yang selalu menyia – nyiakan kehadiran Rei dan tidak menyadari bahwa Rei adalah orang yang sangat penting bagi dirinya. Ken akhirnya harus berjuang keras untuk menemukan apa makna dari semua perjalanan yang ia lalui untuk mendapatkan Rei kembali.

Rei mengakui suatu hal yang cukup penting di hari saat Rei dan Tada-san mengunjungi gedung yang akan mereka gunakan untuk resepsi pernikahan. Ia mengatakan bahwa apa yang dikatakan Tada-san ketika Rei berulang tahun ke-20, merupakan salah satu alasan mengapa hari ini Rei ada di tempat ini. Karena Tada-san mengucapkan kalimat itu, Rei merasa memiliki sudut pandang baru dalam melihat masalah yang selama ini selalu mengganggu kehidupan –terutama masa remajanya. Tada-san cukup kaget mendengar perkataan Rei karena ia tidak berpikir bahwa apa yang ia katakan beberapa tahun lalu bisa membuat perubahan cukup besar pada diri Rei. Yes, sometimes a little things can change a lot!

Kehidupan ini sungguh penuh keajaiban. Kita tidak pernah tahu kejadian apa selanjutnya yang dapat “mengubah” hidup kita. Entah itu kejadian besar seperti musibah, bencana alam, kehilangan orang yang kita kasihi atau ternyata merupakan hal – hal kecil yang membangunkan kesadaran kita. Keith Harrel mengatakan, masing – masing dari kita memang menyentuh kehidupan orang lain dalam cara yang mungkin atau tak mungkin kita ketahui. Hidup tiap orang penting, Anda hidup itu penting! So, berbahagialah dan yakin bahwa Tuhan telah menciptakan kita dengan maksud tertentu. Kita adalah bagian dari suatu puzzle kehidupan yang luar biasa istimewa ❤.


P.S. Please check the bonus of this article here^^

Comments

Popular posts from this blog

opini : lagu Opo Aku Iki - Soimah

Miko Fajar Bramantyo

Lirik Lagu Merapi lan Merbabu - Anik Sunyahni