Skip to main content

Mengudap

Mengapa Ingin Ngemil?

Ada suatu waktu ketika saya merasa sangat tidak bisa mengendalikan hasrat ingin mengunyah. Entah itu mengunyah makanan berat ataupun makanan ringan (snack). Meskipun perut tidak merasa lapar, tapi otak terus memerintah mulut untuk terus menggiling makanan..hehe. Pernahkah kamu merasakan hal itu? Mengemil atau mengudap memang terkadang sulit untuk ditahan. Dorongan mengemil bisa muncul bukan hanya karena rasa lapar, tapi juga sekadar iseng dan bisa pula disebabkan karena keadaan stres. 

Mengidam - ngidamkan suatu makanan ternyata bisa juga merupakan sebuah petunjuk bahwa kita sedang merindukan sesuatu yang bukan makanan, namun kita malah melampiaskannya dengan cara ngemil. Mengidamkan makanan dapat mengindikasikan bahwa sesuatu dalam hidup kita tidak seimbang. 


Kecanduan mengemil makanan manis? Mungkin saja hal itu disebabkan karena kelelahan atau kurang tidur. Makanan manis mengandung karbohidrat sederhana sehingga akan dicerna lebih cepat oleh tubuh dan dapat memberikan energi yang cepat tapi hanya sebentar. Energi tersebut akan menurun lagi dan kita pun tanpa sadar akan mencari makanan manis lagi. Untuk mengurangi kebiasaan mengemil makanan manis, kita dapat melakukan aktifitas jalan kaki. Dalam sebuah studi di University of Georgia, olahraga dengan intensitas rendah selama 20 menit justru dapat mengatasi kelelahan.

Kebiasaan mengemil makanan renyah seperti keripik singkong ternyata bisa jadi merupakan tanda bahwa kita mengalami frustasi. Mengunyah dan gemeletuk retaknya makanan di mulut dapat melepaskan kecemasan dan perasaan frustasi. Saat berhenti mengunyah dan rasa frustrasi datang kembali, kita akan makan lebih banyak dan bisa menghabiskan satu toples. Rasa frustasi dapat ditanggulangi dengan melakukan olahraga ringan. Olahraga dapat melepaskan hormon endorfin sehingga meningkatkan mood kita. Selain olahraga, beberapa studi juga telah membuktikan bahwa musik santai dapat mengurangi frustasi dan stres.



Jalan kaki, sehat dan menyenangkan :)
Menginginkan kopi atau soda bisa saja menunjukkan bahwa kita lebih dari sekadar haus. Hal ini juga bisa berarti bahwa kita mengalami dehidrasi. Kekurangan air mineral membuat kita juga kehilangan energi. Jangan sampai kita lebih banyak meminum kopi dan soda daripada air mineral.

Kebiasaan mengemil dapat dikurangi dengan menerapkan kebiasaan makan 3 kali sehari, yaitu sarapan, makan siang dan makan malam. Sarapan menjadi ritual penting karena pada saat pagi hari kadar gula darah dalam tubuh menurun. Tubuh perlu asupan kalori agar dapat memompa darah ke otak dan melakukan berbagai metabolisme tubuh. Kalori tersebut akan diperoleh dari sarapan. Kebiasaan sarapan akan mewujudkan gizi seimbang menuju hidup sehat, aktif dan cerdas. Bagi anak sekolah, sarapan dapat meningkatkan kemampuan belajar dan menjaga stamina. Sarapan juga terbukti berperan dalam mencegah kegemukan dan hiperkolesterol.


Makan siang juga tak kalah penting dari sarapan di pagi hari. Namun jangan sampai kita makan di depan laptop atau komputer sambil bekerja, karena istirahat makan siang dari pekerjaan kantor dapat membuat pikiran kita menjadi fresh kembali. Pada saat makan siang, ada baiknya kita mengurangi porsi nasi agar tidak terasa mengantuk karena kebanyakan karbohidrat. 


Makan malam sebaiknya dilakukan lebih awal karena bisa menghindari masalah pencernaan. Lambung tidak akan optimal mencerna makanan ketika larut malam. Manfaat makan malam lebih awal adalah kita masih bisa beraktivitas ringan setelah makan, sehingga pencernaan dapat bekerja lebih baik.


So, kebiasaan mengemil kita harus ditelusuri penyebabnya. Jangan sampai kelewatan apalagi kecanduan. Keep healthy and happy!!



Comments

Popular posts from this blog

opini : lagu Opo Aku Iki - Soimah

Miko Fajar Bramantyo

Lirik Lagu Merapi lan Merbabu - Anik Sunyahni