Skip to main content

opini : lagu Perawan Kalimantan - Didi Kempot ft. Yan Velia

Dua Jurus Pamungkas


Lagu ciptaan Nanang Irwan ini memiliki dua versi, yaitu dalam bahasa Jawa dan bahasa Banjar. “Perawan Kalimantan” dinyanyikan secara apik oleh seniman campursari modern, Didi Kempot, yang berduet dengan beberapa penyanyi wanita. Saya mendengar lagu ini pertama kali dalam versi bahasa Jawa di radio. Dalam versi bahasa Jawa, Didi Kempot menyanyikan “Perawan Kalimantan” bersama seorang penyanyi bernama Yan Velia. Hal yang membuat saya tertarik dengan lagu ini adalah, mengapa ya harus Kalimantan? hehe.


Menurut saya, Kalimantan merupakan daerah yang biasanya dituju menjadi tempat perantauan oleh penduduk dari pulau Jawa. Selain karena memang lapangan pekerjaan yang dianggap lebih menjanjikan, mungkin Kalimantan dianggap sebagai tempat yang lebih menantang. Pulau ini memiliki kultur dan geografis yang berbeda dengan pulau Jawa. Ya..itu sih hanya sekadar opini saya, berhubung saya juga belum pernah kesana dan tidak pernah berencana ingin kesana..hehe. Hanya saja, beberapa orang terdekat ada yang pernah merantau ke Kalimantan untuk bekerja –dan biasanya tidak tinggal menetap, paling lama setahun, lalu kembali lagi ke tanah Jawa. Fenomena ini nampaknya dijadikan inspirasi penulisan lirik lagu Perawan Kalimantan oleh sang penggubah. Sebuah lagu yang mengisahkan tentang “penyesalan” yang dibawa dari Kalimantan.

Rino wengi tansah kelingan
Prawan ayu Kalimantan
Bantal guling tak sayang sayang
Nganti koyo wong kedanan

Cempedhak mas dudu nongko
Mbiyen cedhak ra wani kondho
Neng opo sliramu lungo
Ninggal mulih ra kondho kondho

Seorang pemuda -yang pernah menetap di Kalimantan- selalu teringat seseorang gadis yang ia kenal. Perasaan rindu terhadap gadis ayu itu membuatnya hampir seperti orang gila. Sebetulnya bukan hanya perasaan rindu yang menyiksa pemuda tersebut, ada hal lain yang ia pikirkan. Menurut penuturan sang gadis, pemuda tersebut telah menyia-nyiakan kesempatan selama mereka masih berdekatan di Kalimantan. Selama bersama, pemuda tersebut tidak pernah menyatakan perasaannya terhadap sang gadis. Tiba – tiba pemuda tersebut pergi meninggalkan sang gadis tanpa berita.

Saben dino aku ngalamun
Tekan omah atiku bingung
Jane tresno ra wani nembung
Rasane koyo wong linglung

Wangi wangi banyune sabun
Tak rewangi adus kungkum
Trenaku ra bakal alum
Tak enteni yen mase purun

Sesungguhnya, pemuda tersebut memang menyimpan perasaan lebih bagi sang gadis. Namun selama mereka masih berdekatan, pemuda tersebut tidak berani mengungkapkan perasaan yang ia miliki. Setelah pulang ke pulau Jawa, pemuda tersebut sangat menyesali kesempatan yang ia lewatkan sehingga merasa seperti orang yang bingung. Sang gadis ternyata juga memiliki perasaan yang sama, bahkan sang gadis menyatakan bahwa ia rela menunggu sampai sang pemuda kembali lagi. Ia merasa bahwa perasaannya tidak akan berubah dimakan waktu –eaaaaa.




Aduh pak'e mak'e aduuh


Hatiku rindu kangen tenanan


Kangmasku pulang kangmasku mulih


Neng tanah sebrang






Beninge banyu kalimantan


Mbiyen sing tak ombe sayang


Ngelingake naliko mbiyen kenalan


Memang terkadang kita tidak menyadari apa yang kita miliki adalah sesuatu yang berharga sampai sesuatu itu hilang. Tidak hanya keberadaan seseorang, bisa saja waktu, kesehatan, kesempatan dan lain sebagainya. Contohnya dalam lagu ini, sang pemuda telah mengabaikan waktu kebersamaan ia dengan sang gadis di Kalimantan. Ia memilih untuk tidak mengungkapkan perasaannya sampai ia kembali lagi ke kampung halamannya. Sang pemuda memang tidak berani dan mungkin banyak pertimbangan yang ia pikirkan. Mereka juga tidak dapat bertemu lagi karena jarak memisahkan. Banyak alasan mengapa pemuda itu tidak bisa kembali lagi ke Kalimantan dan juga banyak alasan mengapa sang gadis tidak bisa menyusul ke pulau Jawa (mungkin, yaa..hehe).

Tapi, tenang..jurus pamungkas dari masalah ini adalah kalau jodoh tak lari kemanaaaa.. Biar jarak memisahkan, -pulau bahkan benua memisahkan- bila mereka berjodoh Tuhan pasti sudah menyiapkan rencana super indah yang tidak diduga – duga untuk mempersatukan mereka. Jurus kedua adalah bila mereka tidak berjodoh, percayalah bahwa Tuhan sudah menyiapkan hal yang terbaik untuk mereka. Mereka bisa mengambil hikmah serta pelajaran dari peristiwa tersebut dan biarkanlah waktu yang menjawab semuanya :). Some people can stay in your heart, but not in your life. Persiapkan diri sebaik – baiknya untuk bertemu dengan orang yang terbaik. So, keep smiling and continue our live happily!!
“Distance means so little when someone means so much..”




P.S. 
Dhimas Tedjo -salah satu penyanyi campursari favorit saya- pernah menyanyikan lagu ini di sebuah acara syukuran. Saya suka dengan suara mas Dhimas yang renyah dan enak didengar. Penampilan mas Dhimas juga terlihat fresh dan selalu ceria. Saya juga suka dengan mbak – mbak yang ikut bernyanyi dalam video ini. Dibalik penampilannya yang sederhana, ternyata mbak ini memiliki suara yang ciamik ^^d. 

Sampai bertemu di artikel selanjutnya. Bravo campursari!




Comments

  1. Kayak rancu lagu ini,sampai skrg saya bingung..knp si wanita yg asli org Kalimantan menyanyikan dg Bhs Jawa..Harusnya tetap dg Bhs Banjar(Kalimantan)toh isi ceritanya mereka Tdk pernh bertemu lagi dan kalo dibikin
    klip videonya menyanyi dg beda tempat.Seandainya org Jawa pun menyanyikan lirik ceweknya tetap hrs dg bahasa Kalimantan seperti halnya org Kalimantan yg menyanyikan lagu Jawa tanpa mengubah bahasanya,toh Indonesia kaya dg bahasa daerahnya..Jadi awalnya saya pikir si cewek dlm lagu ini adalah org Jawa jg yg menetap di Kalimantan koq nyanyi dg Bhs Jawa jg menghilangkan bahasa asli Kalimantan..menghilangkan khazanah budaya asli daerah Kalimantan.malah menurut saya jika dinyanyikan dg versi 2 bahasa akan Lebih
    menarik lagi..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

opini : lagu Opo Aku Iki - Soimah

Miko Fajar Bramantyo

Lirik Lagu Merapi lan Merbabu - Anik Sunyahni