Prolog : Setelah lama tidak
posting di blog, tiba - tiba saya teringat pada makalah ketika masih duduk di
bangku SMP. Makalah ini adalah tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia yang saya
dan teman saya kerjakan (Dini Riyanti, namanya). Kala itu guru Bahasa Indonesia
yang memberikan tugas membuat makalah bernama Ibu Juraeni Jaya, atau lebih
dikenal dengan Ibu Rini. Wah.. mengingat masa SMP rasanya nostalgia sekali. And
I realized how time flies really fast..
Saya tetap menyimpan soft copy dari makalah ini bahkan sampai sekarang, 12 tahun kemudian, karena saya menganggap bahwa makalah ini sangat berarti. Makalah ini membuat saya sadar bahwa saya suka sekali menulis. Apalagi ketika itu diberi kebebasan dalam tema makalah. Sampai hari ini, ketika saya melihat makalah ini, saya selalu teringat bahwa saya memiliki minat yang besar terhadap kegiatan menulis.
Saat itu, saya dan teman saya
sedang menggandrungi drama Jewel in Palace yang diperankan oleh Lee Young Ae.
Saya juga ingat saat itu sedang marak - maraknya drama seperti Full House dan
My Sassy Girl Chun Hyang. Kala itu K-Pop belum terlalu mewabah seperti
sekarang, hehe. Kesukaan kami (saya dan teman saya) pada drama Jewel in Palace
yang sarat dengan pelajaran tersebut lah yang membuat kami memutuskan untuk
membuat makalah berjudul Selintas Mengenai Korea. Berbekal sebuah buku yang
dimiliki oleh teman saya (pada masa itu belum marak internet seperti sekarang),
kami menyusun makalah ini. Sayang, saya tidak mencantumkan sumber buku
tersebut. Meskipun begitu, ketika membaca makalah ini..kadang saya tertawa juga
dengan pemilihan kata yang kala itu kami gunakan :D (lagian Korea kan ada Korea
Selatan dan Utara, kenapa kami hanya mencantumkan Korea saja tetapi membahas
Korea Selatan, hehe). Ya, manusia terus bertumbuh..
Sekilas
Mengenai Korea
BAB I Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
Setiap negara pasti mempunyai
ciri khas tersendiri. Ciri khas tersebut membuat negara itu berbeda dari negara
yang lain. Kebudayaan, latar belakang sejarah, adat istiadat dan bahasa setiap
negara berbeda – beda. Negara kita juga mempunyai perbedaan dengan negara lain.
Entah dalam segi bahasa, budaya, atau latar belakang sejarahnya.
Penulis memilih Korea untuk
dijadikan objek penelitian, tentunya disertai dengan alasan - alasan tertentu.
Pertama, negara Korea merupakan negara yang berada dalam satu wilayah dengan
Indonesia, yaitu kawasan Asia. Kedua, negara Korea mempunyai kekayaan alam yang
sedikit, tetapi negaranya lebih maju daripada Indonesia yang kekayaan alamnya
jauh lebih banyak dibandingkan dengan Korea. Ketiga, penulis terinspirasi oleh
film – film Korea yang banyak diminati oleh orang Indonesia. Salah satu film
Korea yang menginspirasi penulis adalah film ‘ Jewel in The Palace ‘. Yang
pembuatannya benar - benar maksimal dan film itu dapat menghipnotis para
penonton yang menontonnya. Oleh karena itu, maka penulis ingin membandingkan
negara Korea dengan negara Indonesia terutama pada sektor perekonomiannya.
I.2 Permasalahan
Agar lebih jelas dan terperinci,
karya tulis ini disusun berdasarkan masalah – masalah berikut :
- Apa yang menyebabkan perekonomian negara Korea lebih maju dibandingkan negara Indonesia?
- Mengamati tentang negara Korea, mulai dari latar belakang sejarahnya sampai dengan kebudayaannya.
- Apa saja persamaan dan perbedaan antara negara Korea dan Indonesia?
I.3 Tujuan Penelitian
Karya tulis ini dibuat bertujuan
untuk menambah wawasan tentang latar belakang sejarah, adat istiadat, sampai
dengan kebudayaan negara Korea. Selain itu, kita bisa membandingkan bagaimana
perbedaan atau persamaan antara orang – orang Korea dengan orang – orang
Indonesia.
I.4 Metode Penelitian
Metode untuk menyusun karya tulis
ini berdasarkan dengan pengumpulan sumber data melalui beberapa buku sumber dan
internet.
1.5 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini mempunyai kegunaan
bagi para pembaca dan pelajar yang ingin mempelajari sekilas tentang Korea. Kegunaannya
antara lain sebagai berikut:
- Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang latar belakang sejarah, adat istiadat, kebudayaan, dan perkembangan ekonomi negara Korea yang masing-masing mengarah pada mata pelajaran sejarah dan PPKn.
- Juga dapat memahami kemajuan negara lain selain Indonesia dan menjadikan sebagai tolak ukur untuk generasi muda Indonesia di masa depan agar menjadikan negara kita sebagai negara yang sejajar dengan negara lain. Baik itu dalam bidang ekonomi, sumber daya manusianya, dan industri negaranya.
BAB II Pembahasan
II.1 Daratan Korea
Negara yang mempunyai nama resmi
Republik Korea ini, terletak di kawasan Asia Timur. Korea dibagi menjadi
Republik Demokratik Rakyat Korea di sebelah utara dan Republik Korea di sebelah
selatan. Korea memiliki banyak macam kawasan, 70 % kawasan pegunungan khususnya
di wilayah pantai timur. Sungai terbesar di Korea adalah Sungai Amnokang (790
km) dan Sungai Dumangang (521 km) di utara Sungai Nakdonggang (525 km) serta
Hangang (514 km) di selatan. Gunung tertinggi di Korea adalah Gunung Baekdusan
(2.744 m), Gunung Hallasan (1950 m) di Pulau Jejudo dan Gunung Seoraksan (1780
m) adalah dua gunung yang lebih terkenal di selatan.
Negara yang beribukota di Seoul
ini, mempunyai empat musim dan beberapa jenis cuaca yang berbeda. Musim semi
dan musim gugur yang agak singkat, musim panas yang menyengat. Musim dingin
yang kadang- kadang terjadi hujan salju.
II.2 Penduduk Korea
Orang Korea berasal dari keluarga
satu suku yang menggunakan satu bahasa. Mereka memiliki ciri budaya yang kuat
sebagai keluarga satu suku. Di Korea digunakan satu bahasa pada umumnya, yaitu
bahasa Korea. Tetapi, orang Korea mempunyai beberapa dialek yang berbeda.
Seperti halnya di Indonesia, yang penduduknya mempunyai beberapa dialek dalam
berbahasa Indonesia.
Kebebasan memeluk agama penduduk
Korea diatur oleh undang – undang. Begitu juga halnya pada negara kita ini.
Indonesia mengatur hal ini pada pasal 29 ayat (2). Korea dan Indonesia sama –
sama memberi kebebasan pada warga negaranya untuk memeluk agama dan
kepercayaannya masing – masing.
II.3 Pemerintahan dan Ekonomi Korea
Indonesia dan Korea mendapatkan
kemerdekaan dalam waktu yang hampir berdekatan. Indonesia mendapat
kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, 3 tahun kemudian, tepatnya pada
tanggal 15 Agustus 1948, Korea mendapatkan kemerdekaannya. Karena bentuk pemerintahannya
republik, maka Korea dikepalai oleh seorang Presiden. Presiden menjalankan
fungsi – fungsi eksekutifnya melalui Lembaga Negara. Presiden sebagai ketuanya
dan Perdana Menteri sebagai wakilnya. Lembaga ini, yang mirip dengan kabinet,
anggotanya terdiri dari para ketua dari 19 kementrian.
Sebelum krisis ekonomi Asia
melanda Korea pada tahun 1997, ekonomi Korea telah berkembang pesat. Akan
tetapi, krisis ekonomi membuat Korea harus berpaling pada IMF dan sumber –
sumber lainnya untuk pinjaman dalam jumlah yang besar. Politisi, para ahli
ekonomi dan para pelaku bisnis mulai berkaca pada masa lalu mereka dalam hal
bisnis dan mulai mengadakan reformasi di semua bagian untuk memulihkan keadaan
ekonomi negara. Apakah negara kita sudah melakukan hal yang sama ketika kita
sedang dilanda krisis moneter? Tidakkah kita menyadari, bahwa negara kita ini
negara yang sangat kaya? Kita ini adalah sebuah negara yang agraris, tapi
mengapa kita mengimpor beras dari negara lain? Bukankah itu merupakan pencerminan
dari peribahasa yang berbunyi ‘ Ayam yang mati di lumbung padi ‘. Seharusnya
kita berkaca pada masa lalu, atau setidaknya mengintrospeksi diri kita sendiri,
mengapa ini semua terjadi? (Ini apaaaaa pula :D)
Sekarang, ekonomi Korea sudah
kembali ke jalur yang benar. Itu semua berkat restrukturisasi yang dilaksanakan
dalam sektor – sektor koperasi, keuangan, dan pemerintah. Baik Indonesia maupun
Korea pada awalnya bergantung pada sektor pertanian. Tetapi kini, Korea
memiliki berbagai industri kelas dunia seperti elektronik, tekstil, petrokimia,
produk baja, kendaraan, kontruksi dan galangan kapal. Berbeda dengan Indonesia
yang banyak memiliki sumber – sumber alam, Korea kurang akan sumber – sumber alam,
oleh karena itu Korea bergantung kepada impor untuk memenuhi kebutuhannya.
Korea juga menghasilkan produk – produk pertanian seperti beras, gandum,
kentang dan sayur – sayuran.
II.4 Pendudukan Jepang dan Perjuangan Kemerdekaan
Sama halnya dengan negara kita,
Korea juga merupakan negara bekas jajahan Jepang. Dalam penyerangan tahun 1907,
pasukan tentara Jepang, memaksa Raja Joseon Gojong (1863 – 1907) turun tahta,
mengirim pasukan arteleri ke gunung Namsan di sisi selatan ibu kota. Jepang
akhirnya menjajah Korea pada tahun 1910. Pimpinan pemerintahan Jepang di Seoul
tertarik pada eksploitasi ekonomi. Beras dalam jumlah besar dikirim ke Jepang,
dan rakyat Korea mengalami kekurangan persediaan makanan yang sangat serius.
Ratusan ribu petani Korea dipaksa pindah ke Manchuria atau Jepang hanya untuk
mendapatkan kehidupan yang tidak berbeda disana.
Jepang menerapkan kebijakan
mengasimilasi Korea ke dalam budaya Jepang. Bahasa Jepang dipakai di sekolah –
sekolah dan orang – orang Korea dipaksa untuk mengambil nama – nama Jepang.
Meskipun keadaannya begitu, orang – orang Korea tetap mempertahankan identitas
budaya mereka.
Kejadian menyerahnya Jepang
kepada negara sekutu pada perang dunia ke I, ternyata membawa dampak yang sama
baiknya seperti negara Indonesia. Korea pun mendapat kemerdekaanya setelah
bertahun – tahun dijajah oleh Jepang. Tetapi setelah merdeka, terjadi perebutan
kekuasaan di Korea, akibatnya terjadi peperangan. Selama tiga tahun peperangan,
semua tanah rusak dan ekonomi hancur. Akibat dari perebutan kekuasaan itu, maka
Korea terpecah menjadi Korea Utara dan Korea Selatan.
II.5 Kebudayaan Korea
Berbagai macam jenis kebudayaan
yang ada di Korea seperti :
Kerajinan Tangan Tradisional
Seni kerajinan kayu dan pecah
belah yang dipernis, merupakan hasil karya Korea yang paling terkenal. Corak
tradisional orang Korea adalah, mereka terbiasa tidur dan duduk – duduk di lantai.
Orang Korea juga mampu duduk di lantai dengan nyaman berjam – jam lamanya tanpa
merasa pegal.
Cabang seni kerajinan yang lain
adalah kerajinan dari besi. Seiring dengan masuknya ajaran Budha, karya seni
dari perunggu dengan menggunakan obyek – obyek Buddhisme juga mencapai
keemasanya pada masa Dinasti Silla.
Musik
Musik Korea, merupakan sebuah
kategori yang begitu luas sehingga sukar dibicarakan sepintas. Musik
instrumental yang paling tua masih dimainkan pada masa sekarang. Kaum ningrat
juga menyukai musik vokal yang dinyanyikan dengan ensamble kecil. Namun yang
lebih banyak didengar pada masa sekarang ini adalah musik untuk orang – orang ‘
biasa ’ misalnya musik petani, musik agama, dll.
Tarian
Macam – macam tarian di Korea
misalnya :
Seungmu (tarian biarawan)
Jinjugeonmmu (tarian pedang)
Talcum (tarian Topeng)
Salpuri (tarian cenayang)
Tari kipas
Hanbok
Hanbok adalah pakaian tradisional
Korea. Bahkan, pakaian tradisional Korea ini sudah dapat ditemui di kota mode,
Paris. Pakaian ini terbuat dari kain brokat sutera atau satin untuk musim
dingin, dan sutera tipis untuk cuaca hangat. Lengan baju berbentuk kurva, kerah
putih kecil, dan dasi bersisi satu yang ada pada hanbok wanita adalah tiga
bagian penting yang indah yang dimiliki hanbok.Saat ini, semakin banyak orang
Korea yang memakai hanbok yang sudah dimodifikasi, yakni longgar, nyaman, dan
mudah untuk dirawat.
II.6 Tempat – Tempat Menarik di Korea
Gunung Seoraksan
Beberapa bagian yang menarik
untuk dilihat di gunung ini antara lain, eundeulbawi atau Batuan Karang, yaitu
sebuah batu besar yang bisa didorong oleh setiap orang dengan aman. Kemudian
lembah Cheonbuldong, yang formasi batunya secara gaib mirip manusia dan
binatang. Yang terakhir adalah air terjun Daesung.
Gunung Maisan
Dekat Jeonju di propinsi
Jeolalabukdo terdapat pemandangan aneh, yaitu gunung yang bercabang dua. Gunung
Maisan juga terkenal dengan seperangkat menara batunya atau pagoda yang
dibangun sendiri oleh seorang pertapa bernama Yi Gap-ryong sekitar seratus
tahun yang lalu.
Pulau Jejudo
Pada masa lampau, pulau Jejudo
tersebut digunakan sebagai tempat pembuangan untuk para pegawai kerajaan yang
membawa aib. Bahkan, jika para pembaca pernah mendengar kisah tentang The Great
Jang Geum, tabib wanita pertama di Korea, pulau Jejudo ini juga merupakan
tempat pengasingan bagi Jang Geum ketika ia masih menjadi seorang dayang
istana. Ia difitnah oleh Dayang Istana Choi, dayang istana yang tidak
menyukainya. Ia diasingkan kesana bersama gurunya, Dayang Istana Han, yang
meninggal dalam perjalanan, dan dikuburkan di dekat pulau Jejudo. Sekarang
tempat ini merupakan tempat rekreasi, yang merupakan tujuan bulan madu bagi
para pengantin baru. Pulau itu juga mendapat julukan Hawaii dari Timur.
II.7 Hari Besar Tradisional Korea
Malam Tahun Baru
Kepercayaan dan adat istiadat
mengenai malam tahun baru membuat hari berikutnya memiliki makna yang lebih
penting, tetapi yang jelas menghidupkannya akan membawa keberuntungan tambahan.
Adat istiadat yang berguna lainnya adalah menyelesaikan hutang – hutang yang
belum dibayarkan sebelum tengah malam. Para anggota keluarga tidak tidur sampai
lewat tengah malam, bahkan termasuk anak-anak yang berusaha melawan kantuknya agar
tidak kalah tertidur, takut kalau - kalau alisnya berubah menjadi putih.
Hari istimewa ini adalah satu
diantara dua Hari Raya yang terbesar di Korea. Sebenarnya Korea merayakan Tahun
Baru dua kali. Pada tanggal 1 dan 2 Januari adalah hari libur resmi, sebagian
keluarga melakukan perjalanan jauh menuju kampung halaman mereka untuk Tahun
Baru Bulan yang jatuh di akhir bulan Januari atau awal Februari.
Bagi anak – anak, kebiasaan yang
paling populer adalah mengenakan hanbok sutera yang berwarna – warni pelangi
dan melakukan sabae ( membungkukkan badan ) kepada semua anggota keluarga yang
lebih tua dan berdoa agar mendapat keberuntungan.
Chuseok ( Hari Festival Panen )
Hari istimewa ini adalah hari
besar utama lainnya di Korea, dan merupakan yang paling meriah suasananya. Hari
ini dirayakan untuk menyatakan syukur atas hasil panen yang bagus. Seperti pada
Tahun Baru Bulan, banyak keluarga pulang ke kampung halamannya. Menurut
tradisi, anggota – anggota keluarga biasanya menerima pakaian baru pada hari
itu, tetapi saat ini mereka mengenakan hanbok. Hari itu tidak akan terasa
lengkap tanpa adanya kue beras yang berbentuk seperti bulan sabit yang disebut
songpyeon.
II.9 Makanan Tradisional Korea
Makanan khas Korea atau yang
biasa ada di menu makan orang Korea adalah :
Kimchi
Kimchi adalah satu dari sekian
banyak makanan sampingan yang biasa disantap dengan nasi. Menurut tradisi,
jumlah hidangan menandakan posisi keluarga itu dan tamunya.Hidangan khas Korea
terdiri dari semangkuk nasi, sup, sayuran, dan ikan atau dubu.
Bulgogi
Karena daging sapi sangat langka
di waktu lalu, hidangan – hidangan seperti bulgogi dan galbi ( tulang iga yang
diasinkan ) disajikan hanya pada saat – saat istimewa. Rahasia membuat bulgogi
yang lezat adalah dengan memasak dagingnya sampai empuk dengan campuran gula
dan arak beras.
Bibimbap
Bibimbap adalah hidangan dalam
satu pinggan. Masakan ini adalah masakan yang mewakili provinsi Jeolla-do di
Barat Daya yang terkenal akan seni, budaya, dan masakannya.
Gimbap
Gimbap adalah makanan ringan
lebih dari apapun. Ini adalah bekal makan siang yang sering dibawa anak – anak
untuk berekreasi.
Teh dan Kopi
Secara tradisional Korea
mempunyai budaya minum teh. Teh hijau adalah jenis teh yang dapat membangkitkan
semangat dan rasanya lebih keras daripada kopi. Jenis lain dari teh Korea yang
terkenal dengan khasiatnya adalah teh ssanghwa ( jamu tradisional Asia ).
Kopi telah menjadi bagian dari
pola makan modern karena mudah untuk mendapatkannya. Banyak orang Korea minum
kopi tubruk yang dicampur dengan banyak gula dan krim. Sekarang ini, orang –
orang mulai menikmati rasa kopi manis atau kopi celup di semua kedai kopi dan
tempat – tempat minum yang memiliki keistimewaan.
BAB III Penutup
III.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian,
penulis menyimpulkan bahwa negara kita masih jauh tertinggal dari segi ekonomi
maupun pendidikannya. Kebanyakan orang Korea, masih mempertahankan adat
istiadat dan juga kebudayaannya. Orang Indonesia juga masih mempertahankan adat
istiadatnya, tetapi banyak juga yang sudah meninggalkannya, kebanyakan sudah
terkontaminasi dengan kebudayaan barat.
Perekonomian negara Korea sudah
maju dan mantap, faktor yang mendukung itu adalah karena semangat kerja keras
dan kegigihan dalam mengolah kekayaan alamnya yang hanya sedikit.
III.2 Saran
Jadi, menurut penulis, Indonesia
harus mengubah gaya hidup yang berlebihan. Sikap hidup yang seperti itu,
menyebabkan banyaknya orang - orang yang melakukan KKN. Kita juga tidak boleh
terlalu membiarkan budaya barat masuk begitu saja tanpa diketahui maksudnya
baik atau buruk.
Generasi muda Indonesia juga
harus menerapkan sikap disiplin sejak dini. Agar bangsa Indonesia tidak terlalu
terpuruk dalam segi ekonomi maupun sumber daya manusianya. Generasi muda
tersebut juga harus bisa menyaring kebudayaan barat yang masuk agar kebudayaan
yang masuk bukanlah kebudayaan yang buruk melainkan kebudayaan yang sesuai
dengan pribadi bangsa kita sendiri.
Comments
Post a Comment