Skip to main content

Growing Pains-Desi Anwar

Embracing Inner Turmoil


Yass! Desi Anwar kembali menulis buku berbahasa Inggris yang diberi judul Growing Pains: five stories five lives. Buku Growing Pains merupakan kumpulan dari lima kisah singkat dengan tema yang menurut saya sama: inner reflection seseorang terhadap kejadian yang menimpa mereka. Kisah-kisah tersebut adalah A Million Pieces, The Story of Delia, Growing Pains, Perfect Loves dan The Good Mother. Lima kisah ini berasa seperti pengalaman pribadi Desi Anwar. Apalagi kalau pernah membaca karya Desi Anwar sebelumnya, A Simple Life, dijamin merasa familiar dengan beberapa scene dalam Growing Pains.


Kisah yang paling berkesan bagi saya adalah The Good Mother yang menceritakan sudut pandang seorang anak terhadap ibunya. Tokoh utama, May, merasa ibunya merupakan sosok ibu yang berbeda dari ibu pada umumnya. Sedari kecil May merasa bahwa kehadiran dirinya tidak pernah diinginkan oleh kedua orangtuanya -terutama oleh ibu. May sering ditinggal di rumah sendiri, tidak diajak pergi karena muntah ketika naik mobil, tidak dibelikan baju yang bagus dan banyak hal miris lainnya yang May rasakan.

Namun ketika beranjak dewasa, May mulai menyadari bahwa ibu memiliki gaya pengasuhan yang berbeda. Ibunya secara tidak langsung telah mengajarkan May untuk hidup mandiri. May terbiasa mengerjakan segala sesuatunya sendiri, termasuk mengambil keputusan yang cukup penting dalam hidupnya. Kedua orangtuanya, terutama ibu, selalu memberi kebebasan pada May karena mereka berdua menganggap May telah mampu menentukan pilihan yang terbaik.


***

Mungkin, "sudut pandang" Desi Anwar yang khas dalam melihat kehidupan ini-lah yang membuat saya senang membaca karya-karyanya. Selain refleksi tentang hubungan ibu-anak, Growing Pains juga menceritakan tentang seorang gadis belia yang mengalami depresi. Dalam kisah tersebut diceritakan secara detail gejala-gejala depresi dan apa yang menyebabkan ia akhirnya merasa depresi. Bagi orang-orang dewasa di sekitarnya, hal yang ia alami tergolong "remeh". Namun ternyata, bagi dirinya sendiri, masalah yang ia hadapi bagaikan monster yang mengerikan.


P.S.: Buku ini khusus untuk yang berusia 20+ (beruntung saya sudah 22 tahun, hehe).

Comments

Popular posts from this blog

opini : lagu Opo Aku Iki - Soimah

Miko Fajar Bramantyo

Lirik Lagu Merapi lan Merbabu - Anik Sunyahni