Skip to main content

Gwen Stefani - The Sweet Escape

And I Could be Your Favorite Girl~


If I could escape, and re-create a place as my own world. And I could be your favorite girl. Forever, perfectly together.

Kalau saya sedang jatuh hati, saya suka menyanyikan lagu itu. Tapi jatuh hati yang bagaimana dulu? Lirik ini selalu menjadi lebih terasa ketika saya sedang jatuh hati dengan orang yang ‘ditengarai’ tidak atau belum memiliki perasaan yang relatif sama dengan saya *haha. Padahal secara keseluruhan, lagu ini tidak mengisahkan tentang cerita cinta yang bertepuk sebelah tangan. Lagu yang dinyanyikan oleh Gwen Stefani bersama Akon ini lebih menitikberatkan kepada permintaan maaf atas kesalahan seseorang terhadap pasangannya dan bercerita mengenai impian tentang hidup yang bahagia bagi pasangan tersebut. Meskipun begitu, bagi saya lagu Sweet Escape ini sering mengingatkan kepada perasaan “gemas” karena terkadang saya merasa sangat ingin pindah ke “dunia lain” dan menciptakan kisah saya sendiri. Kisah dimana saya akan mengatur bahwa saya merupakan orang ter-favorit selamanya bagi orang yang sedang saya sukai -sebut saja si A-.

If I could escape, and re-create a place as my own world. And I could be your favorite girl. Forever, perfectly together.

Masih dalam suasana ‘keranjingan’ buku Eat, Pray, Love, Elizabeth Gilbert menuliskan bahwa kenyamanan seseorang terhadap orang lainnya (in term of romantic relationship) atau yang menyebabkan kita ‘menyukai’ seseorang bukanlah suatu keputusan yang bisa kita ‘putuskan’ sendiri. Lebih lanjut Liz menuliskan bahwa (yang memang saya yakini juga), rasa tertarik saya pada seseorang terkadang sangat kecil hubungannya dengan penampilan si A atau cara si A berpikir serta bertindak. Jadi kalau ‘kebetulan’ si A itu sholeh, baik hati, rajin dan good looking, sebetulnya itu bonus tambahan. Liz juga menuliskan dalam buku best seller Eat, Pray, Love tersebut bahwa rasa nyaman itu mungkin saja disebabkan karena adanya magnet misterius yang terpendam di salah satu organ si A. Mungkin. Saking abstraknya untuk menjelaskan bagaimana kita bisa memiliki ketertarikan pada seseorang. Jadi bisa saja magnet misterius yang dibutuhkan oleh si A tidak ada pada organ saya, sehingga si A simply not interest to me? Gitu? *mikir

To feel physically comfortable with someone else’s body is not a decision you can make. It has very little to do with how two people think or act or talk or even look. The mysterious magnet is either there, buried somewhere deep behind the sternum, or it is not. When it isn’t there (as I have learned in the past, with heartbreaking clarity) you can no more force it to exist than a surgeon can force a patient’s body to accept a kidney from the wrong donor. –Elizabeth Gilbert

Terkadang kita bisa dengan mudah mengetahui bagaimana perasaan seseorang terhadap kita. Mungkin ini terjadi pada banyak orang –bukan pada saya saja. Entah dari gerak gerik orang tersebut atau hanya sekadar feeling. Ketika kita sudah sadar bahwa si A sepertinya not meant to be for us, sering kita memberontak. Memberontak dalam artian tidak bisa menerima kenyataan –pada awalnya. Saat itu, biasanya pikiran – pikiran negatif mudah datang. Kita merasa bahwa apa sih yang kurang dari kita? Apakah kita se-tidak-pantas itu untuk dirinya? Kenapa sih dia ga punya perasaan lebih sama kita? Dan sebagainya. Dan sebagainya. Padahal mungkin akar permasalahannya simpel. Magnet yang ada dalam tubuh kita tidak cocok dengan si A. Atau memang Tuhan membuat si A hadir dalam hidup kita untuk mengajarkan sesuatu kepada kita. Ketika pengajaran itu sudah tersampaikan, maka si A akan pergi. 

People come into your life sometimes, who are tremedously important, and then their job is to leave. People come for season and reason. –Elizabeth Gilbert

Untuk meyakinkan diri bahwa ‘Ya, saya dengan sadar mengikhlaskan si A. Saya tidak berharap apa – apa lagi darinya’ memang bukan perkara mudah. Diperlukan waktu, meskipun kita tidak pernah tahu apakah akan lama atau hanya sekejap saja. Prosesnya juga kadang – kadang sedikit menakutkan karena kita harus berhadapan dengan ‘ruang kosong’ yang tadinya kita isi dengan data si A yang sekarang secara perlahan mulai kita pindahkan ke tempat lain. Pernah pada suatu malam, saya terbangun sekitar pukul 23.00 WIB. Tidak seperti bangun tidur yang biasanya diawali dengan perasaan kantuk dan sedikit linglung serta malas menggerakkan badan, saya ingat persis ketika itu saya terbangun dan tidak merasakan kantuk atau linglung sedikitpun. Ketika membuka mata, rasa kesepian langsung menyergap saya. Itu rasanya seperti terbangun di tengah malam yang begitu sepi serta hening dan tidak tahu harus berbuat apa. Terlebih tidak ada orang yang saya tunggu kabarnya secara spesial dan tidak ada orang yang ingin saya hubungi untuk sekadar bercerita apa yang terjadi seharian pada hari saya. Dan seketika saya menangis. I thought, it’s really scary to realize that you're not holding on to anyone or anything. Lalu saya sholat malam. Mungkin, itulah cara Tuhan mengingatkan dan memanggil saya.

Send him some love and light every time you think about him, and then drop it. You’re just afraid to let go of the last bits of David because then you’ll really be alone, and Liz Gilbert is scared to death of what will happen if she’s really alone. 
But here’s what you gotta understand, Groceries. If you clear out all that space in your mind that you’re using right now to obsess about this guy, you’ll have a vacuum there, an open spot—a door-way. 
And guess what the universe will do with that doorway? It will rush in—God will rush in—and fill you with more love than you ever dreamed. So stop using David to block that door. Let it go. –Richard from Texas

Dalam perihal ‘melupakan’ seseorang yang pernah menghiasi hari – hari dan mengulas senyuman di bibir kita, memang memiliki proses dan jalan yang berbeda – beda. Disitulah kita bertumbuh menjadi orang yang lebih baik serta lebih siap mengarungi hidup. Sekadar pemikiran dari saya pribadi, akan ada saatnya ketika kita tidak lagi ingin mendendangkan lirik ‘If I could escape, and re-create a place as my own world. And I could be your favorite girl. Forever, perfectly together’ karena pada akhirnya kita akan dipertemukan dengan orang lain yang lebih ‘pas’ untuk diri kita yang sudah bertumbuh lebih baik -sebut saja si B- :)

Comments

Popular posts from this blog

opini : lagu Opo Aku Iki - Soimah

Miko Fajar Bramantyo

Lirik Lagu Merapi lan Merbabu - Anik Sunyahni