Skip to main content

opini : lagu Ojo Kondo Sopo-Sopo - Cak Diqin ft. Endah Laras

Ketika Cinta Tak Harus Memiliki


Salah satu lagu campursari favorit yang saya temukan sekitar tiga tahun lalu ini merupakan ciptaan seorang penyanyi campursari asal kota Banyuwangi, Cak Diqin. Lagu berjudul Ojo Kondo Sopo – Sopo ini dinyanyikan dengan apik bersama penyanyi campursari bersuara merdu nan multitalented, Endah Laras. Menurut saya, lagu ini termasuk lagu bertema “sedih” karena mengisahkan tentang seorang lelaki yang cintanya ditolak oleh gadis pujaannya. Saya menyukai lagu ciptaan Cak Diqin ini karena walaupun bertema sedih, lagu ini tidak terdengar menyedihkan. Musiknya tidak terlalu cepat, tidak terlalu lambat, tapi menenangkan dan enak untuk didengarkan -khususnya bagi yang sedang merasa mellow karena cintanya bertepuk sebelah tangan..hehe. Hal lain yang membuat saya jatuh cinta pada lagu ini tentunya karena suara mbak Endah Laras yang selalu terdengar bening dan indah.

Ojo kondo sopo – sopo, aku kebacut tresno
mring sliramu, denok sayangku
ojo kondo sopo – sopo..


Ojo kondo sopo – sopo, aku asli ora tresno
mergo ono wong lanang liyo
tak njaluk ndiko ngilakno


Lagu ini dimulai dengan sebuah pernyataan cinta dari seorang lelaki kepada gadis pujaan hati yang sudah lama ia taksir. Lelaki ini menyebut sang gadis dengan sebutan yang so sweet deh..”denok, sayangku” haha..entah kenapa, untuk saya, panggilan ini terdengar begitu manis! Meskipun begitu, lelaki ini tidak cukup berani untuk mengumbar perasaannya di depan orang lain selain gadis yang ia taksir. Oleh karena itu lelaki tersebut menekankan untuk tidak memberi tahu siapapun mengenai perasaannya yang sudah terlanjur suka dan sayang terhadap sang gadis. Tentu saja -dengan segenap hati- lelaki itu berharap gadis pujaannya memiliki perasaan yang sama dengan dirinya.
Sang gadis diceritakan mempunyai watak yang lumayan to the point. Tanpa ragu – ragu sang gadis langsung mengatakan bahwa ia tidak memiliki perasaan yang sama dengan lelaki tersebut. Alasannya cukup simple –karena sang gadis telah memiliki pria pujaan lain di hatinya. Namun, ketika mengatakan hal ini, wajah sang gadis cukup ceria dan tetap tenang – tenang saja. Walaupun mengatakan sesuatu hal yang sebetulnya kurang menyenangkan, wajah sang gadis tetap tersenyum se-manis mungkin ツ. Senyum memang terkadang memanipulasi perasaan kita yang sedang tidak baik menjadi lebih baik. So, keep smiling everyday^^.

Aku ora gojegan, nyoto ora lelamisan
tak rewangi koyo wong edan
ojo kondo sopo – sopo…


Aku ugo ngimbangi, tresnaku welas lan suci
mring deweke sing tak tresnani
ojo kondo sopo – sopo…


Lelaki tersebut tidak menyerah begitu saja. Ia masih menyimpan harapan bahwa sang gadis pura – pura menutupi perasaan yang sesungguhnya karena sang gadis tidak percaya dengan keseriusan dirinya. Sang lelaki kemudian mengatakan bahwa apa yang dia katakan adalah benar – benar muncul dari dalam hatinya, bahkan dia sudah banyak melakukan pengorbanan yang diibaratkan “koyo wong edan”. Berkorban sampai gila *loh???. Sang gadis kemudian menjelaskan bahwa ia tidak berpura – pura. Ia mengatakan bahwa ia memiliki kasih sayang yang tulus dan suci, namun tentu saja bukan untuk lelaki tersebut. Kasih sayang tersebut untuk pria yang lain *eeaaaaa.

Ojo kondo sopo – sopo
tresnaku ora mbok trimo


Sepurane dudu jodone
ojo kondo sopo – sopo…


Memang ya..terkadang dalam hidup ini kita harus bisa menerima banyak sekali kenyataan yang berjalan di luar rencana dan harapan kita. Misalnya, lelaki ini, yang berharap sang gadis pujaan hati memiliki perasaan yang sama –ternyata tidak. Walaupun ia sudah berkorban sampai “gila”, perasaan sang gadis tetap sama. Apa yang dirasakan orang lain -misalnya, perasaan gadis itu terhadap lelaki dalam lagu ini- adalah sesuatu yang berada di luar kendali kita. Oleh karena itu, lebih baik kita berfokus pada apa yang ada di dalam kendali kita. Dalam kasus ini, sang lelaki sudah berusaha untuk membuat gadis pujaannya memiliki perasaan yang sama namun sang gadis tetap tidak bergeming. Usaha yang dilakukan lelaki itu ada dalam kendali dirinya sendiri, tapi perasaan sang gadis tidak ada dalam kendali. Ya sudah..mau bagaimana lagi..kan yang terpenting kita sudah berusaha. Kita harus tetap berpositif bahwa dibalik semua kejadian selalu ada hal baik untuk kita. Meskipun sulit menerapkannya, kita harus tetap mencoba^^.
Lelaki tersebut sekarang bisa memilih, apakah ia akan menyerah dan berhenti menyayangi gadis tersebut atau ia akan tetap menyayangi sang gadis walaupun sang gadis tidak membalas perasaan tersebut. Menurut saya, dua – duanya merupakan pilihan yang tidak salah, asal dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Kalau sang lelaki ingin menyerah, berarti ia harus berkomitmen untuk move on dan let her go, meneruskan hidup tanpa memikirkan kembali gadis tersebut. Menata kembali kehidupan dan perasaannya. Bebas dari bayang – bayang harapan terhadap gadis pujaan hati.

Sang lelaki juga bisa mengambil opsi yang kedua, ia tetap menyayangi gadis tersebut walaupun sang gadis tidak peduli padanya. Banyak cara untuk tetap menyayangi gadis tersebut. Terserah pada sang lelaki –yang penting dia menerima kenyataan bahwa sang gadis kemungkinan besar tetap tidak membalas kasih sayangnya. Mengutip kalimat dari penulis Darwis Tere Liye :

Cinta itu bukan soal kebersamaan apalagi memiliki.
Melainkan pada ingatan yang diletakkan di hati kita masing –masing, pun dalam doa – doa yang dipanjatkan dalam senyap. 
Itulah kenapa, kalaupun kita tidak memiliki seseorang, tidak bersama dengannya, atau malah dibenci karena salah paham, perbedaan atau memang karena tidak suka; kita tetap selalu bisa menyebutnya dengan kata -cinta.


Tetap semangat yaaaa^^
ketika cinta tak harus memiliki :)

Comments

Popular posts from this blog

opini : lagu Opo Aku Iki - Soimah

Miko Fajar Bramantyo

Lirik Lagu Merapi lan Merbabu - Anik Sunyahni